2-10 | The Quest [Part 1]

464 161 174
                                    

"Pergi ke zona hitam bukan pilihan yang bisa kita pertimbangkan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari telah tenggelam di cakrawala, hampir tiba waktunya untuk beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari telah tenggelam di cakrawala, hampir tiba waktunya untuk beristirahat. Dylan, Chloe, dan Nancy menikmati makan malam di kafetaria dengan ratusan penyintas lainnya. Ruangan itu cukup luas dengan kursi makan yang digabung menjadi satu.

Setelah makan malam selesai, wanita berambut cokelat sebahu yang usianya telah menginjak setengah abad itu beranjak dari kursinya sambil membawa nampan yang telah kosong, kemudian pamit undur diri ke kamar terlebih dahulu, membiarkan putra semata wayangnya mengobrol bersama Chloe. Nampan sisa makan malam mereka masih diletakkan di atas meja.

"Jadi, bagaimana cara kita menemukan Quentin?" Chloe memulai percakapan.

"Well, bagaimana awal mulanya kalian bertemu?" Dylan bertanya balik.

"Dia mendatangiku sendiri di Moorevale High."

"Mengapa dia mendatangimu?"

"Dia tahu aku adalah korban ledakan Vortex Laboratory, dan ia mendatangiku untuk menanyakan keberadaan ayahnya, something like that. Ia mengira aku tahu sesuatu tentang laboratorium ayahmu." Chloe berusaha memutar otak agar tidak kelepasan bicara mengenai tujuan awal Quentin mendatanginya. Gadis itu tidak ingin Dylan tahu bahwa pemuda keturunan Jepang itu sudah mengincarnya sejak awal.

"Well, kalau begitu sulit," respons Dylan, "kita butuh bantuan orang sepertinya."

"Maksudmu, seperti seorang detektif swasta atau hacker?"

Dylan mengangguk. "Mau tidak mau, kita membutuhkan bantuan orang lain. Siapa yang bisa memberikan kita akses untuk mengintip data kependudukan Amerika?"

"Bagaimana dengan seseorang yang bekerja di bagian pencatatan sipil, wanita kita temui tadi pagi?" Chloe memberi saran.

"Apa dia mau membantu kita?"

"Well, sepertinya tidak. Wanita itu agak ketus dan dingin." Chloe bergeming sesaat, kemudian menjentikkan jari. "Bagaimana jika kita meminta bantuan Henderson atau Davis?"

Avenir: RedemptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang