[11] Welcome!

107 66 134
                                    
































♡♡♡



























Sowon berjalan menuju kamar untuk membersihkan tubuhnya setelah seharian tadi ia berliku disebuah toko buku—mencari sebuah buku dari penulis yang direkomendasikan oleh Suga. Menyimpan sebuah kardus kecil dengan pegangan diatas kasur.

Setelah beberapa menit melakukan ritual mandinya agar tubuhnya bersih dari bakteri dan virus. Menggosok rambutnya perlahan dengan handuk kecil, sebab habis keramasan. Matanya melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan kearah jam lima sore lebih—senja akan datang sebentar lagi.

Ia teringat!

Sowon langsung mengambil ponsel miliknya yang tersimpan diatas nakas dan melempar handuk kecil itu dengan sembarang, berlari kecil keluar kamar—tanpa menghiraukan buku yang tadi ia beli, belum di unboxing ala-ala atau semacamnya.

Menuruni satu per satu anak tangga sambil masih berlari kecil, tapi tetap memerhatikan keselamatan dirinya —walau sedikit. Berlari menuju pintu keluar dan membukannya dengan teramat sangat buru-buru, bahkan bisa dibilang kasar. Leo yang sedang rebahan didalam kandangnya pun langsung berlari mengejar Sowon.

Ketika sudah berada diluar, matanya langsung disuguhkan dengan lagit yang begitu indah—gradasi warna yang cantik, memadukan indahnya langit berwarna biru dengan sedikit warna ungu dan oren yang lumayan mendominasi. Matahari pun sudah berada diujung pengguhulu sebelah barat—menandakan akan segera tenggelam.

Melihat itu, tanpa pikir lama Sowon langsung memfokuskan kamera pada ponselnya kearah langit itu dan mengambil beberapa jepretan sebelum langit itu berubah kembali. Tak lupa memfoto wajahnya dengan background langit yang indah itu, tanpa menggubris Leo yang sedari tadi melendot pada kakinya.

Merasa sudah cukup, tujuh menit berada diluar dengan banyak foto langit dan tentunya wajahnya yang sudah berada di memori ponselnya. Kini Sowon menjongkokkan tubuhnya untuk melihat anjingnya itu, Leo.

"Hmm..." Sowon mengelus lembut kepala Leo, bulunya yang tebal dan panjang itu menjadi penyebab wanita ini ketagihan ketika mengelusnya. Karena gemas, Sowon mengakhirinya dengan mencium samar pucuk kepala Leo.

"Ayo masuk," perintahnya pada Leo. Asal saja, karena Leo hanya mengerti bahasa Inggris dan Rusia saja—Sowon belum sempat melatihnya dengan bahasa Korea. Namun, jauh dari dugaannya—Leo langsung mengikuti perintahnya, bahkan ia berlari masuk kedalam terlebih dahulu, mendahului dirinya.

Sowon membulatkan mulutnya, melihat anjingnya mengerti perintah yang ia berikan tadi. Apa mungkin karena ia ditinggal disini cukup lama? Ataukah, bibi sering memerintahkan Leo dengan bahasa Korea. Ahh, entahlah. Sowon pun memasuki villa lagi, menutup pintunya dengan sangat rapat.

Oppa 💜
: Bagaimana kabarmu?
: Maaf, tak sempat memberi kabar padamu.
just now

Sowon terduduk seraya menyimpan satu cup ramyeon diatas meja kaca diruang tamu—setelah memasukkan air panas kedalamnya saat tadi di dapur.

Sowon
Kabarku baik, Oppa. Neo? :
Tak apa, Aku juga sering begitu :

Backstreet Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang