26.RAVEL-ALUNA

19K 2.5K 162
                                    

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••


Mereka kan latarnya luar negeri jadi pergaulannya juga ngikut luar ya, jangan di tiru.

H A P P Y R E A D I N G

26.RAVEL-ALUNA

Hari kedua Ravel tanpa Aluna, lelaki itu semakin kalang kabut di tambah Atlas mengetahui bahwa dia menyuruh orang-orang Alkar menuju Amerika. Dia ingat bagaimana Atlas mengomelinya panjang lebar dan jika Ravel masih melakukan hal itu terpaksa pertunangan mereka batal.

Kejam? Memang.

Karena kesal mengingat ucapan sang ayah Ravel memilih menyibukkan diri dengan berkas-berkas yang berada dimeja kerjanya, huruf dan angka memenuhi kertas putih itu membuat kepala Ravel mau pecah. Ditambah tugas Atlas yang sengaja di serahkan padanya.

Dengan sabar Ravel mengerjakan semuanya meski dalam hati dia dongkol setengah mampus. Sambil mengerjakan tugasnya hati Ravel sambil menggerutu panjang dan mengumpati ayahnya itu.

Ravel menatap telponnya yang berbunyi, nama gadisnya tertera disana dengan semangat 45 Ravel mengangkat telponnya.

"Halo sayang? I Miss u so much! Gimana kabar kamu? Ayah apapin kamu?" Cerocos Ravel.

"Sayang-sayang nenek mu! Ini ayah! Kerjain tugas kamu bener-bener Aluna lagi sama cowok ganteng!" Setelah mengatakan itu Atlas mematikan telpon sepihak.
Dia sengaja menelpon menggunakan nomor Aluna.

Senyum Ravel yang tadi mengembang menjadi luntur hanya ada wajah kesalnya tak ada senyum lagi.

"Bapak siapa si Lo?!"

•••

"Aluna," panggil Atlas.

"Kenapa ayah?" Jawab Aluna pelan, anak itu sedang belajar bersama Nia.

Aluna menghampiri ayahnya dengan berlari kecil setelah sampai didepan ayahnya dia mendongak menatap wajah tampan Atlas.

"Ayah mau bicara sama Luna nanti setelah Luna belajar, Luna keruangan kerja ayah ya? Nanti minta tunjukkin sama bunda," jelas Atlas lembut.

"Okey ayah!"

Aluna kembali berlari kecil menuju Nia dan melanjutkan belajarnya.

"Jangan lari-lari sayang," peringat Nia.

Aluna mengangguk dan mengerjakan soal yang Nia beri untuknya.

"Bunda udah selesai," ujar Aluna.

Nia memeriksa tugas anak itu dia tersenyum lembut kepada Aluna, anak perempuannya ini pintar.

"Good girl! Seratus buat Luna!" Puji Nia bangga.

"Thank you bunda! Bunda Aluna boleh minta tolong?"

"Kenapa sayang?"

"Tadi Luna disuruh keruangan ayah, kata ayah nanti minta tolong sama bunda biar diantarerin ke ruangan ayah."

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang