6

677 89 22
                                        

Menemani seorang pria berjubah hitam itu berbelanja bahan bahan untuk kebutuhan ramuannya Zara hanya dapat memperhatikan kebutuhan apa saja yang pria itu beli. "Aku saja yang membawakannya sir"

"Tapi ini berat Avery"

"Aku sudah terbiasa?" Severus mengerutkan dahinya, menanyakan maksud gadis itu. "Aku sudah terbiasa membawa banyak belanjaan ibuku"

Zara meraih kantong belanja Severus tadi. "Sekarang aku membutuhkan beberapa kuali baru, kemari.." Severus meraih salah satu tangan Zara dan mengajaknya memasuki toko peralatan rumah tangga dan berbagai jenis perabotan di sana.

"Snape menggenggam tanganku, mungkin ia tak ingin aku tersesat" Zara berusaha keras berpikir jernih. Professor Snape sudah seperti orang tuanya sendiri.

Zara hanya menunggu, selagi pria itu membayar kualinya. "Sudah, ayo kita kembali ke Hogwarts"

Gadis itu mengikuti Severus, tapi pria itu justru berhenti di sebuah toko yang ramai di datangi banyak anak anak di sana. "Kenapa berhenti Professor?"

"Barangkali kau ingin membeli sesuatu di sana?" Severus memberanikan diri mengatakannya. "Tidak sir"

"Kau yakin tidak ingin membeli sesuatu? Mumpung kita masih di sini"

"Sebetulnya aku ingin membeli buku tambahan sih"

"Untuk?" Severus justru bertanya, bukankah ini masih awal tahun ajaran baru, mengapa gadis itu butuh buku lagi. "Untuk mengcatatat resume buku yang ku baca, bolehkan kita mampir ke toko buku sebentar sir?"

"Sure"

Keduanya kini sudah berada di sebuah toko buku terlengkap disana, berada di lantai dua Zara melihat buku buku baru koleksi di sana. "Katamu kau ingin beli buku untuk mengresume ?"

"Ah.. iya, aku lupa" Zara terkekeh selagi menutup buku yang ia pilih tadi. Menuju baris buku buku kosong Zara memilih salah satu buku tebal untuk ia jadikan tempat peralihan ilmunya dari buku utama untuk memastikan buku itu sampai di otaknya dengan benar. "Kau yakin buku itu akan pas untuk catatan mu, Avery?"

Zara hanya mengangguk yakin.
Severus hanya mendengus pasrah, ia memilih salah satu buku yang ia selalu dibeli lagi jikalau buku catatannya habis. "Pakai yang ini, aku suka memakai yang ini juga untuk merangkum"

Zara menuju kasir, mengeluarkan galleon miliknya untuk membayar buku itu. "Tidak Avery, aku saja yang bayar"

"Orang tuaku masih sanggup membiayai ku sir, tidak perlu.. terima kasih" Zara membayar buku itu dengan galleon nya sendiri. Severus hanya bisa menyeringai dari punggung tubuh gadis itu, ia merasa senang karena gadis itu menolak bantuan orang lain dengan cara yang benar. Tidak memberatkan orang lain, meskipun sebenarnya ia ingin membelikan buku itu untuknya sebagai ucapan terimakasih.

"Ini sudah petang, ingin makan sesuatu?"

"Kalau aku tidak sir, tapi jikalau kau ingin makan sesuatu di sini.. aku akan menemanimu" Severus sebenarnya ingin menguji gadis itu, apakah ia akan lemah dengan tawarannya kali ini. "Aku ingin fish pie.. kalau begitu kau temani aku ya"

Zara mengangguk pelan. Keduanya sudah berada di kedai dengan andalan makanan tradisional Inggris. Severus melihat gadis itu sangat santai, tak terlihat kaku ataupun takut berhadapan dengannya. "Fish pie nya 1 dan juga secangkir kopi"

"Avery.. kau pesan apa?"

"A glass of water, please" Zara hanya memilih itu, ia tak ingin memberatkan penanggung jawab asramanya itu. Hening menyambangi keduanya, hanya saling bertatapan sekilas dan terasa canggung.

• HIDDEN MEMORIES • Where stories live. Discover now