22 - Him smile

377 56 3
                                    

Huwaaa maapp kalo makin ga jelas:((
happy reanding!❤


🌟🌟🌟

Surai rambut hitam pekat milik Chenle diusap begitu lembutnya membuat sang empunya membuka netra hitamnya menatap sang pelaku.

Chenle mengulum senyumnya, melihat sosok gadis yang selama ini dia cintai. Laki laki yang awalnya terbaring dipangkuan gadisnya, tangannya terangkat mengusap wajah Bintang lembut.

"I miss you, Leyna." Chenle mulai menitikan air matanya perlahan.

Rasa sakit itu seakan menguasai seluruh tubuhnya yang melemah. Bintang menghapus air mata Chenle seraya berkata. "Istirahat ya,"

Chenle menggeleng pelan. "Aku mau pulang sama kamu."

Bintang tersenyum tipis. "Sudah saatnya kamu melangkah ke depan Arka."

Bahkan suara lembut Bintang, Chenle sangat sangat merindukan gadisnya.

"Semuanya sia sia," lirih Chenle.

Chenle bangun dari tidurnya langsung menangkup wajah Bintang dengan kedua tangannya. "Kamu tau kan, aku sayang sama kamu," ucap Chenle tulus.

Bintang mengangguk. "Aku tau kok, tapi semua itu udah cukup Arka, aku udah cukup nerima semua kasih sayang kamu selama ini,"

Bintang menjeda perkataannya. "Ini saatnya kamu balas perasaan seseorang yang juga sayang sama kamu."

Bintang mengelus wajah Chenle pelan. "Starla gadis yang baik bukan?"

Chenle menggeleng cepat. "Kamu tetap satu, aku gak akan pernah balas perasaan Starla sampai kapan pun!"

Bintang tertawa kecil. "Aku bisa lihat bagaimana kamu mencintai Starla dari kedua mata kamu, kamu sayang sama dia."

"Stop Bintang!"

"Papa butuh kamu disampingnya. Aku tau semua itu gak mudah dilewatin gitu aja kan? Tapi kamu bisa,"

"Kamu bisa lewatin masa masa kritis aku dengan ikhlas Arka, jangan lupa kalo kamu juga pernah merasa terpuruk karna Mama kamu."

"Tuhan cuman lagi kasih kamu sesuatu yang lebih baik dari aku dan mama Utami,"

"Jangan pernah menyerah ya, kamu bisa istirahat kalo kamu capek, dan aku bakal dengerin semua keluhan kamu dari atas sana." Kata Bintang pada Chenle.

Laki laki itu malah terisak kentara bahwa dirinya sangat lemah saat ini. Bintang membawa Chenle ke dalam pelukannya hangat.

"Ayo semangat, sebentar lagi kamu pulang," bisik Bintang nyaris tanpa suara.

Chenle memeluk tubuh Bintang erat sembari terisak kuat. "Kapan aku pulang? Aku capek."

"Kamu harus bangun, Papa butuh kamu sekarang," ujar Bintang tanpa membalas pertanyaan Chenle.

Bintang melepaskan pelukannya, menarik pelan tangan Chenle untuk membawanya ke suatu tempat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(i) ʜɪʀᴀᴇᴛʜ [ᶜʰᵉⁿˡᵉ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang