Sheana menatap perusahaan besar tempat ia melamar kerja sebagai office girl. Tatapan kagum dan gugup tercetak jelas di wajahnya. Sheana ragu akan di terima di perusahaan besar ini, apalagi perusahaan yang menjadi nomer satu di Indonesia. Venice Corporation.Menarik nafas dan menghembuskan perlahan. Sheana harus yakin dengan dirinya sendiri. Melangkah masuk ke dalam perusahaan. Setiap langkah Sheana, para mata langsung tertuju pada nya. Sheana tidak kaget lagi, karena mungkin pakaiannya yang tidak glamour seperti mereka. Karena Sheana hanya menggunakan kemeja putih panjang, rok hitam span di bawah lutut, sepatu flat warna hitam dengan sedikit goresan kecil di pinggirannya karena sudah lama tidak di pakai.
"Permisi." Sheana berucap sopan pada karyawan receptionist.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya karyawan receptionist itu.
"Saya...Sheana yang melamar pekerjaan di Venice Corporation. Saya dapat pesan dari HRD untuk datang interview," jawab nya agak gugup.
Karyawan itu mengangguk dan mengabarkan pihak HRD untuk menanyakan perihal ucapan Sheana. "Tunggu sebentar."
Sheana mengangguk dengan senyuman.
Menunggu kabar, tatapan Sheana tertuju pada sekitar perusahaan Venice. Sangat megah dan mewah, pantas saja menjadi perusahaan nomer satu di Indonesia.
"Saya sudah telpon bagian HRD. Silahkan naik ke lantai 30 menggunakan elevator, setelahnya ke kiri terus sampai ke ujung ada pintu warna hitam silahkan masuk. Seseorang yang akan interview anda ada di sana," ucapnya menjelaskan.
Sheana mengangguk. "Terima kasih." balasnya dan melangkah menuju elevator.
Sedangkan karyawan receptionist itu di buat kebingungan. "Gue bingung deh, kok interview nya di ruangan CEO. Bukannya pak Chris anti banget interview karyawan?" tanyanya heran.
Teman receptionist itu mengangkat kedua bahu nya. "Mungkin skill nya kompeten kali, jadi langsung dari CEO," balasnya acuh.
Di lain sisi dengan tempat yang sama. Sheana menekan angkat elevator ke lantai tiga puluh, bukan lantai paling teratas tetapi, di angkat tersebut sangat berbeda dengan angkat lainnya. Dimana angkat tiga puluh itu berwarna emas dan ada tulisan CEO.
Detak jantung Sheana kencang. Ia semakin gugup. Apa ia akan di interview langsung oleh CEO perusahaan. Padahal lamaran pekerjaannya hanya sebagai office girl.
Pintu elevator terbuka saat tiba di lantai tiga puluh, Sheana keluar dan detak jantung nya semakin kencang. Langkah nya terhenti saat tiba di depan ruangan yang di ucapan oleh karyawan receptions itu. Pintu besar berwarna hitam. Sebelum masuk, Sheana mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Masuk." Suara dari dalam membuat Sheana sedikit tersentak. Seorang Pria menyahut dari dalam ruangan itu dengan suara beratnya.
Pintu Sheana buka dan saat memasuki ruangan, Sheana membungkukkan tubuhnya sedikit. "Selamat siang, Pak. Saya Sheana yang ingin melamar pekerjaan di perusahaan ini," ucapnya berusaha untuk tidak terlihat gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRIS WANTS ME
Teen Fiction15+ Christopher Horezon Venice. Siapa yang tidak kenal milioner termuda di Indonesia. Christopher Horizon Venice. Chris adalah orang campuran Indonesia-Australian. Chris sangat tampan, mapan, kaya raya dan otoriter. Apapun yang di inginkan pria itu...