Sheana menatap nanar selembar kertas di tangannya. Setengah jam yang lalu, dirinya baru saja di pecat dari pekerjaannya di sebuah kafe. Sheana tidak tau apa kesalahannya sampai harus di pecat. Padahal selama ia bekerja di sana, Sheana tidak ada melakukan kesalahan. Tapi nasi sudah menjadi bubur, Sheana tidak bisa melakukan apapun lagi.
Sheana menghela nafas dengan menidurkan kepalanya di atas meja depan mini market. Uang nya telah menipis, beberapa hari lagi akan ada penagihan uang kostan dan uang sekolah ujian kelas sebelas. Beasiswa yang Sheana dapatkan tidak mencakup biaya ujian semester. Hanya untuk SPP dan buku-buku.
"Harus kemana lagi cari uang," lirih Sheana frustasi.
Di hari sabtu ini, seharusnya Sheana bekerja namun, sekarang tidak lagi karena ia sudah di pecat. "Shean kangen mama," gumamnya sendu. "Coba aja Shean di bolehin ikut, pasti Shean sekarang akan bersama kalian," lanjut nya terdengar menyedihkan.
Kursi di hadapan Sheana bergerak dan merasakan seseorang telah duduk di hadapan nya. Sheana langsung mengangkat kepala dengan mata mengerjap.
"Hai," sapa nya seorang cowok dengan senyuman tipis.
Sheana tersadar dan merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. "I-iya?" gugupnya. Masalah nya orang di hadapannya adalah tamu yang pernah datang ke kafe tempat ia bekerja. Kebetulan sekali bertemu.
"Santai aja." ucap nya tenang.
Sheana mengangguk pelan dan mata nya mengikuti tangan cowok itu yang menggerakkan sebotol minuman ke hadapannya. "Buat lo," seru nya.
"Terima kasih," balas Sheana formal. Ia berasumsi kalau seseorang di hadapan nya memiliki usia yang lebih tua dari nya.
Orang itu kembali tersenyum. "Nggak usah formal. Kita cuma beda dua tahun," ujarnya yang membuat mata Sheana membulat.
"Ko-kok tau jarak usia aku sama kamu?" terkejut Sheana. Ia jadi takut dengan orang itu.
Orang itu kembali tersenyum tapi, kali ini senyuman nya sangat misterius. "Kafe. Gue tau dari orang-orang kafe tempat lo kerja," jawabnya.
"Ohh."
"Sekarang hari Sabtu, bukannya lo kerja di sana?" tanya nya lagi.
"Ahh, itu...aku udah nggak kerja lagi di sana," ucap Sheana malu. Sepertinya cowok itu langganan kafe tersebut dan pasti nya tau karyawan yang bekerja di sana.
Orang itu mengangguk. "Mau kenalan?" tanyanya dengan mengulurkan tangannya ke hadapan Sheana.
Sheana menatap tangan cowok itu, kemudian menerima uluran tangan nya. "Sheana Elmeera... Panggil Shean aja," ucapnya namun, tidak menyebutkan nama belakang marga ayah nya. Sheana tidak ingin orang-orang tau siapa ia sebenarnya. Karena sudah berbulan-bulan Sheana menyembunyikan identitasnya, terkecuali saat melamar pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRIS WANTS ME
Teen Fiction15+ Christopher Horezon Venice. Siapa yang tidak kenal milioner termuda di Indonesia. Christopher Horizon Venice. Chris adalah orang campuran Indonesia-Australian. Chris sangat tampan, mapan, kaya raya dan otoriter. Apapun yang di inginkan pria itu...