Part 29

933 150 44
                                    

Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)

*

Apakah rasanya begini kalau sedang cemburu? Apakah rasanya begini kalau sedang merasa kesal melihat orang yang dicintai bersama orang lain?

Rasanya aneh, ada rasa ngilu dan nyeri secara bersamaan.

Pertanyaan itu sempat terlintas di benak Jaemin ketika akhirnya dia berjalan pulang setelah sempat mengantarkan baju Lia yang sayangnya tidak bertemu langsung dengan orangnya. Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul dalam benaknya setelah dia merasakan sakit yang dicampuri rasa ngilu dan nyeri pada ulu hati. Sadar bahwa ibunya Lia sepertinya tidak menyukainya, Jaemin akhirnya memilih melepaskan Lia demi kebahagiaan perempuan itu. Mereka memang sedang break tapi entahlah, Jaemin tidak yakin mereka akan kembali bersama setelah mendengar bahwa Soojung lebih menyukai Haechan dari pada dirinya.

Tapi, jika nanti semuanya sudah selesai dan Jaemin kembali dalam keadaan selamat maka Jaemin akan berjuang lagi untuk bisa kembali bersama dengan Lia. Jaemin akan berjuang untuk orang yang dicintainya. Jika keadaan tidak memungkinkan, maka sampai di situlah akhir bagi mereka.

Sepi, entah kenapa Jaemin merasa sangat kesepian ketika kembali ke apartemennya. Rasanya berat tapi mau bagaimana lagi, ini adalah caranya mencintai Lia. Jaemin beranjak duduk di kursi dapur dan mengeluarkan dompetnya kemudian menatap fotonya bersama Lia yang masih tersimpan rapi.

"Aku mencintaimu tapi aku membiarkanmu pergi agar kau bisa bahagia dan menemukan kebahagiaan yang layak." Jaemin bergumam pelan kemudian mulai merapikan baju-bajunya yang ada di lemari dan menyiapkan segala kelengkapan yang dibutuhkannya.

*

Sementara itu, Jaehyun duduk bersama Rose di balkon. Sekarang, setelah Presiden Park tahu hubungannya dengan Rose, Jaehyun bisa lebih leluasa keluar masuk ke rumahnya. Tapi sekarang, bukannya senang-senang, Rose malah menangis setelah tahu bahwa beberapa hari lagi Jaehyun akan pergi bertugas. Mendengar bahwa banyak anggota lainnya yang sudah mati karena ulah Taeyong, membuat Rose merasa sangat takut akan terjadi sesuatu pada Jaehyun.

"Aku diam di sini bukan untuk melihatmu menangis, Rosie. Aku diam di sini karena aku ingin bersenang-senang, mengganti kekosongan sesaat waktu aku tidak bisa menghubungimu kemarin. Aku di sini, baik-baik saja, kenapa kau malah menangis?" Jaehyun mengusap pelan air mata Rose. "Lagi pula aku belum berangkat jadi aku masih baik-baik saja."

"Tetap saja aku merasa sedih. Biar bagaimanapun juga kau melindungi negara yang dipimpin ayahku, melindungiku juga jadi jika sesuatu terjadi padamu maka aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri nantinya." Rose memeluk Jaehyun dengan erat. "Aku ingin kau kembali dalam keadaan selamat dan baik-baik saja. Atau tidak apa-apa terluka sedikit asalkan kau kembali dalam keadaan hidup."

Tak jauh beda dengan Lia, Rose juga mengharapkan hal yang sama pada Jaehyun. Meminta agar laki-laki itu pulang dalam keadaan baik-baik saja. Rose tidak tahu lagi bagaimana nantinya jika saja dia kehilangan Jaehyun.

"Kau tahu, aku mencintaimu." Jaehyun menangkup kedua pipi Rose. "Bahkan, jika memang harus melindungimu dengan cara mati, akan ku lakukan."

"Jangan! Jangan bicara sembarangan!"

"Itu hanya ungkapan, perumpamaan, bagaimana besar rasa sayangku padamu."

Jaehyun beranjak dan berdiri di tepi pagar besi lalu menghirup udara sebanyak-banyaknya, udara malam yang terasa sangat menyegarkan, menatap hamparan bintang yang terlihat sangat terang. Kemudian berbalik dan menatap wajah Rose dengan senyuman tipis di wajahnya.

ALL MEN DO IS LIE [JAELIA✔️]Место, где живут истории. Откройте их для себя