Double update nih readers !.
Kuy lanjut baca ceritanya. Enjoy !.
🍁🍁🍁
"Congratulations Moral !!!" ucapan selamat langsung terdengar di telinga Mora saat dia memasuki rumahnya.
Mora yang mendengar ucapan selamat dari kakak sepupunya yang sering disapa Rani itu pun berterimakasih dan tersenyum. Dia juga sudah terbiasa dengan panggilan kakak sepupunya itu padanya yaitu Moral.
"Selamat Kak Mora !!!" tidak hanya Rani saja yang mengucapkan selamat untuk Mora, tapi adik sepupu dari Mora yaitu Dira.
"Congrast Ra !" dan sekarang ucapan selamat dari Kak Nita yang juga merupakan kakak sepupu Mora sekaligus kakak kandung Dira.
"Eh kalian ! Makasih banyak ya Kak Nita dan juga Dira. Serta Kak Rani terimakasih sekali lagi" kata terimakasih dari Mora membalas ucapan selamat dari para sepupunya itu.
Rani, Nita, dan Dira yang mendengar ucapan terimakasih dari Mora hanya menganggukkan kepala mereka secara bersamaan.
"Gak nyangka ya Nit, si Moral kita ini bisa keterima di perusahaan Grishzeir Corp" kata Rani memulai pembicaraan dengan mengajak Nita sembari memasang wajah tak menyangka kearah Mora.
"Iya nih Ran. Apalagi keterima jadi Sekretaris, gak nyangka banget gue" balas Nita atas perkataan Rani sambil ikut memasang wajah tak menyangka dan tak percaya kepada Mora.
"Kak Rani sama Kak Nita aja gak nyangka kan, apalagi Dira. Dira kira cuman mimpi tadi eh ternyata beneran" Dira ikut-ikutan menatap Mora dan ikut juga berekspresi memasang wajah seperti kakaknya dan kakak sepupunya itu.
"Ih Dira !" kesal Mora saat mendengar perkataan Dira.
"Hehe damai kak" Dira terkekeh kecil dan membentuk jari tengah dan telunjuk seperti✌🏻 yang artinya peace atau damai.
"Eh Ra, ortu lu tau ?" tanya Rani kembali memulai pembicaraan.
"Belum tau" jawab Mora singkat.
"Terus nanti lu beritahu gak mereka ?" sekarang Nita yang bertanya.
"Ya pasti gue beritahu lah Kak" jawab Mora.
"Oh oke deh kalo gitu" balas Nita atas jawaban Mora.
"Tumben nih Kak Rani sama Kak Nita gak sibuk ?" tanya Dira kepada kakaknya dan kakak sepupunya itu.
"Iya nih, soalnya kami berdua mau break bentar dari kerjaan super sibuk kami" Rani mewakilkan dirinya dan Nita untuk menjawab pertanyaan dari Dira.
"Owh gitu" kata Dira pun lalu manggut-manggut paham.
"Kalian pada laper gak ? Mau gue buatin makan siang gak nih ?" pertanyaan sekaligus tawaran dari Mora untuk ketiga sepupunya itu.
"Iya nih. Buatin gih Ral, gue laper nih" jawab Rani sekaligus mengiyakan tawaran dari Mora.
"Sama, gue juga ya Ra. Cacing diperut gue udah demo minta asupan makan nih" Nita juga ikut menjawab sekaligus mengiyakan tawaran dari Mora sembari mengelus perutnya seakan-akan memang ada didalam perutnya para cacing yang mendemo minta asupan makan padanya.
"Dira, lu mau gue buatin juga gak ?" tanya Mora pada Dira yang tadi tidak menjawab dan mengiyakan tawarannya.
"Em gue buat sendiri aja deh, sekalian bantu lu masak kak" jawab Dira sekaligus mau membantu Mora untuk memasak.
"Owh, kuy deh" kata Mora lalu mengajak Dira untuk ke dapur.
"Kuy" Dira dan Mora pun pergi ke dapur secara bersama dan memasak serta menyiapkan makan siang mereka berempat.
*****
"Papah dengar dari Dira, kamu diterima jadi Sekretaris di perusahaan Grishzeir Corp. Wah selamat ya nak ! Papah bangga sekali sama kamu !" perkataan + pujian dari Papah Ed alias Papah Mora kepada putri sematawayangnya itu.
"Mamah juga bangga sekali sama kamu Mora. Putri sematawayang Papah sama Mamah ini memang hebat !" puji Mamah Rena atau Mamah Mora sembari mengelus pelan surai hitam sebahu Mora, yang dibalas Mora dengan senyuman karena kedua orangtuanya mendengar kabar bahagia ini, ya walaupun bukan dari dirinya, tapi dari Dira, dia tetap senang.
Niatnya, Mora tadi ingin memberitahu kabar bahagia itu pada kedua orangtuanya saat kedua orangtuanya itu pulang, eh ternyata kabar bahagia itu sudah lebih dulu Dira beritahukan kepada kedua orangtuanya. Jadilah dia mengurungkan niatnya.
"Makasih Mah Pah hehe" terimakasih Mora kepada kedua orangtuanya itu sembari memeluk keduanya.
******
"Ra, kamu habis darimana ?" tanya Riel saat melihat saudari kembarnya itu baru saja masuk kedalam Mansion.
"Dari luar" jawab Rara membuat Riel mulai greget.
"Iya tau. Darimana gitu ? Sebut tempat kek gitu ?" tanya Riel greget atas jawaban singkat dari Rara itu.
"Dari UGM" jawab Rara singkat untuk sekali lagi.
"Loh, ngapain kesana ?" tanya Riel bingung.
"Tes" jawab Rara singkat lagi dan lagi.
"Lah kok gak ngajak aku ? Kamu juga gak bilang kalo bakalan tes hari ini" protes Riel kepada Rara yang terlihat tidak peduli atas protes itu.
"Males" jawab Rara singkat entah kesekian kalinya.
"Ih Rara kok gitu sih !" Riel yang mendengar jawaban Rara itu langsung merasa kesal.
"..." Rara hanya diam.
"Terus hasil pengumuman tesnya kapan Ra ?" tanya Riel, padahal dia kesal dengan Rara tapi dia masih saja meladeni Rara dengan pertanyaan.
"Minggu depan" jawab Rara singkat entah ke berapa kalinya.
"Beneran ? Aku ikut ya ? Pasti kamu bakalan pergi kesana lagi buat liat hasil pengumuman nya" tanya dan pinta Riel pada Rara yang pengen sekali beranjak dari hadapan Riel.
"Hm. Gak. Ya" dengan wajah malas, Rara menjawab pertanyaan dan permintaan Riel dengan sesingkat-singkatnya.
"Ya itu pasti jawaban dari aku ikut ya kan ?" tanya Riel dengan yakin melebihi 100%.
"..." Rara tidak menjawab tapi hanya menggelengkan kepalanya mengartikan bukan.
"Lah terus ?" tanya Riel bingung, padahal dia sudah yakin sekali bahwa Rara akan menjawab ya atau menganggukkan kepalanya.
"..." Rara hanya diam.
"Aku ikut ya ?" pinta Riel sekali lagi.
"Gak" tolak Rara singkat.
"Please" pinta Riel dengan wajah yang memelas menatap Rara.
"Hm" akhirnya Rara mengiyakan saja dengan deheman daripada ribet nanti, kalo gak diiyain bisa-bisa nanti perbincangan antara dirinya dan Riel bakal makin panjang.
"Yes !" Riel senang akhirnya Rara mengiyakan permintaannya.
🍁🍁🍁
To be continued.
Jangan lupa vote + koment nya ya readers.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Grishzeir Falling In Love (On Going)
Teen FictionSequel story dari 'Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu'. Ceo apaan tuh! Beda banget sama Ceo sebelumnya yang ramah dan berwibawa. Lah sekarang Ceonya jahil and sok cool banget. Apalagi tuh tengilnya minta ampun, rasanya pengen gue bejek bejek ae tuh Ceo t...