TSW - 33

13.5K 859 8
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for follow, vote and comment this story!
******

Laura meregangkan tubuhnya saat merasa lelah setelah melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Laura memang sengaja membawa pulang pekerjaannya karena tadi Oliver telah menyeretnya pulang.

Flashback On.

Laura meneliti setiap berkas yang ada dihadapannya. Tangan wanita itu terangkat dan mengambil gagang telepon untuk menghubungi Viona.

"Aku mengirimkanmu beberapa file, aku ingin kau mengerjakan itu sekarang dan segera mengirimnya padaku." ujar Laura.

"Baiklah akan segera aku kirim setelah selesai mengerjakannya." sahut Viona dari seberang sana.

"Thanks Vio." ujar Laura dan kembali meletakan gagang telepon pada tempatnya. Saat itu juga ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

Saat Laura ingin melanjutkan pekerjaannya, tiba-tiba ia mendengar suara ponselnya berdering. Namun ia mengerutkan keningnya saat melihat nomor tak dikenal tertera di layar ponselnya. Akhirnya Laura mengambil ponselnya dan menerima panggilan tersebut.

"Hallo."

"Laura ini aku." ujar seorang wanita itu di seberang sana.

"Vienneta."

"Ya ini aku Vienneta, apa aku mengganggumu?" Laura mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan wanita itu. Ia tidak tahu apa tujuan wanita itu menghubunginya.

"Hhm tidak juga, ada apa?"

"Ah tidak, aku mendengar jika perusahaan tempatmu bekerja sedang mencari investor dan mungkin aku bisa membantumu." ujar Vienneta dari seberang sana membuat Laura membulatkan matanya terkejut.

"Benarkah?" tanya Laura memastikan jika ucapan wanita itu benar.

"Tentu saja, kau tidak mempercayaiku?"

Sebenarnya Laura sedikit tidak percaya dengan Vienneta semenjak kejadian itu. Namun ia tidak ingin berprasangka buruk padanya.

"Baiklah, mungkin kita bisa bertemu untuk membahasnya lebih lanjut."

"Hubungi aku jika kau ingin bertemu." ujar Vienneta dan langsung menutup panggilannya.

Laura menatap layar ponselnya setelah selesai berbicara dengan Vienneta. Masih ada keraguan dari dalam diri Laura untuk menerima bantuan dari wanita itu.

'Apa dia bisa di percaya?' batin Laura.

Laura menghela nafas pelan lalu kembali meletakkan ponselnya. Ia memutuskan untuk kembali bekerja dan tidak memikirkan hal itu.

*****

Jam telah menunjukkan pukul enam sore dan Laura masih berkutik dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya. Bahkan ia tidak menyadari jika suasana kantor sudah sangat sepi karena karyawan lain yang telah pulang sedari tadi.

Namun tanpa ia sadari seorang pria tengah berdiri di ambang pintu dengan melipatkan kedua tangannya. Pria itu menatap tajam pada Laura yang masih sibuk dengan pekerjaannya tanpa menyadari kedatangannya.

"Sampai kapan kau akan bekerja Laura?" Laura yang mendengar suara Oliver langsung mendongakkan kepalanya. Saat itu juga ia membulatkan matanya saat melihat Oliver menatap tajam padanya.

The Secret Wife || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang