Bag 02

3.8K 18 0
                                    

Liburan semester telah usai dan kini kembali ke aktivitas biasa, kembali belajar disekolah setiap hari. Mungkin dari kalian mengaggap liburanku begitu menyenangkan dimana aku bisa liburan bareng dengan Jenni, pacarku. Tapi tidak bagiku, dimana sesuatu yang aku minta yang tidak aku ceritakan dibagian sebelumnya selama liburan yang tidak pernah diturutinya dan mungkin hal itu tak akan pernah terjadi.

Karena hal itu membuatku nekat diam-diam mencari kenyamanan dari orang lain, mungkin yang bisa menuruti ke inginanku itu. Fania, ia teman lama aku dari kecil yang kini juga satu sekolah dan seangkatan dengan ku, hanya beda kelas saja. Memang benar kata orang, persahabatan antara cowok dengan cewek tidak ada yang murni. Buktinya saya telah lama ada rasa sama dia. Namun karena orangnya suka bercanda, maka dia tidak pernah menganggap serius setiap kali mengungkapkan perasaanku sampai akhirnya aku pacaran sama Jenni.

Aku tidak tau bagaimana perasaan Jenni tentang aku dan Fania dikala kami suka bercekraman bagai orang yang pacaran dengan romantisnya. Disuatu kesempatan, iseng-iseng aku mengajaknya jalan.

Aku : Sabtu besok jalan yuk, malam mingguan

Fania : Ok, tapi Jenni gimana

AKu : Udah tenang aja, aman itu

Fania : Yaudah, aku mah gas aja, tapi aku gak mau ambil resiko ya kalo Jenni nya salah paham

Aku : Tenang itu urusanku nanti. Jam 4  sore aku jemput ya

Fania : Okay baby

Sialnya percakapan itu didengar salah satu temannya Jenni yang mungkin memang sengaja nguping. Dikarenakan aku ada tujuan lain, maka aku hiraukan saja.

Saat hari H-nya tiba, aku langsung menjemput Fania dirumahnya dengan menggunakan vespa kesayanganku. Rencana akan ku bawa dia ke suatu taman dan juga ku coba ku ungkapkan kembali rasa yang telah lama terpendam.

Sesampainya ditaman aku memilih untuk duduk jauh dari keramain, dan ketika sudah waktu yang tepat aku mulai ungkapin perasaan aku.

Aku : Fania, jika boleh jujur aku tuh suka sama kamu, aku sayang sama kamu. Aku harap kali ini kamu serius ya harus terima aku, aku bosan candaanmu terus.

Dan belum sempat dia menjawab, tiba-tiba Jenni muncul yang mungkin dari tadi telah membuntuti ku. Akkhhh sial, kata ku dalam hati.

Jenni : Apa-paan ini, kamu selingkuh dari aku

Aku : Sayang maaf, aku bisa jelasin

Jenni : Jelasin apa lagi, semua sudah jelas. Kamu itu berengsek, untung aja waktu itu aku gak nuruti permintaanmu

Aku : Sayang dengerin dulu

Jenni : Udah cukup, mulai sekarang kita putus, jangan hubungi aku lagi dan jangan temui aku lagi. Aku harap kamu masih ingat omongan aku waktu kita liburan. Byeee

Jenni yang telah emosi dia langsung meninggalkan kami, dan Fania langsung menyela.

Fania : Tuh kan, udah aku bilang. Sekarang gimana

Aku : Sekarang kacau Fan

Fania : Bukan salah aku ya, kamu yang ngajak aku kesini dan mengenai perasaanmu sama aku, sebelumnya aku minta maaf aku tidak bisa mencintaimu. Aku gak mau munafik, aku tak pernah ada rasa lebih sama kamu. Sampai kapanpun kita hanya sebatas sahabat. Udah aku mau balik dulu, maaf karena aku kamu jadi putus sama pacarmu.

Lalu Fania melangkahkan kakinya meninggalkan aku seorang diri dan aku terus merenungi apa yang telah aku perbuat. Penyeselan selalu datang terlambat.

Jika ada saran dan kritik mohon dapat ditulis dikolom komentar, dengan senang hati selalu menerima masukkan maupun kritikkan. Semoga kalian dapat menikmati ceritanya


Mantanku adalah Majikan kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang