"Jangan salahkan semesta jika nanti rasa bencimu berubah cinta."
MAAF KALAU ADA TYPO, KOMEN AJA YA!
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Luna berjalan dengan bimbang, ia tak yakin bahwa yang akan dilakukan adalah keputusan yang terbaik. Tapi, seketika pesan Netta mengurung niatnya untuk kembali.Flashback On
Pagi hari, sebelum berangkat sekolah
"Luna, tunggu!" Netta memanggil Luna yang hendak melangkah ke luar rumah.
"Iya, kenapa bu?" jawab Luna.
"Ibu titip ini untuk siapa itu? Anak lelaki yang kasih kita belanjaan. Ka........Kala!" seru Netta.
"O-ouh, i-iya bu. Nanti Luna kasih ya." jawab Luna salah tingkah.
"Hati-hati ya, sampaikan terimakasih ibu buat dia." Netta melambaikan tangannya dengan senyum yang merekah.
Flashback Off
Kini Luna kini sudah berada pada depan ruang kelas Kala. Bau asap rokok kembali memenuhi indra penciumannya. Dengan terpaksa, Luna mencoba masuk ke dalam ruang kelas itu.
"Assalammualaikum. Permisi." Keadaan sangat sepi, maklum, karena ini adalah jam istirahat dan semua siswa berhamburan pergi ke kantin.
"Masuk," jawab seorang lelaki dengan suara serak.
"Maaf kak, ini ada titipan dari ibu," ucap Luna.
"Dan, beliau bilang terimakasih atas hadiah yang sudah kakak kirim untuk anak panti." Kening Kala berkerut, perasaan dia tidak memberi hadiah pada panti asuhan manapun kecuali panti asuhan Ragamarja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUDISKA: Teka Teki Bernama Kita (On Going)
Romance"Selamat datang, Kaluna." ~Deepkala Lo (Bukan) milik gue. •Teresa Kaluna Nastenka• Sejak 11 tahun kepergian sang ayah, tak pernah lagi ia rasakan bagaimana hangatnya peluk keluarga. Tinggal hanya berdua dengan ibunya menyadarkan ia bahwa tak ada yan...