95 | Menepati Janji

133K 11K 1K
                                    

[ WARNING 18+]Jangan lupa vote sebelum baca ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[ WARNING 18+]
Jangan lupa vote sebelum baca ❤️

___________

"Now or never, Mas Bara."

Mendengar suara istrinya yang begitu merdu di telinga berhasil membuat Bara tanpa menunggu lama memulai apa yang seharusnya dimulai. Tubuhnya meringsut ke bawah, memastikan bahwa Naqiya siap dengan sesi berikutnya.

Sedangkan Naqiya menarik napas dalam-dalam, masih ada sedikit ketakutan dalam dirinya, namun tak bisa ia munafikkan bahwa dalam diamnya ia juga menunggu pria itu untuk memberinya sesuatu yang lebih. Sesuatu yang juga kini turut memberontak untuk dipuaskan.

"Kamu udah siap ternyata," gumam Bara menggoda Naqiya yang pipinya sudah semerah tomat.

Bara memposisikan tubuhnya sedemikian rupa agar tidak menyakiti bayi di dalam kandungan istrinya itu. Tangan kekar pria itu seakan tiada lelah menelusuri setiap inchi tubuh Naqiya, memberikan pengakuan bahwa seluruh raganya menginginkan itu semua.

"InshaAllah ini ndak sakit, Sayang," Gumamnya lagi, meyakinkan Naqiya bahwa peristiwa sebelumnya akan jauh berbeda dengan cara Bara menyentuhnya kali ini.

Detik berikutnya seakan menjadi pusat kenikmatan yang tiada tara, aura romansa dan keintiman pekat jelas dapat dirasakan keduanya kala sebagian dari diri Bara telah bersenyawa hangat dalam diri wanita yang begitu ia cintai itu. Bara memenuhi janjinya, kali ini sama sekali tidak menyakitkan seperti pertama kali pria itu menyentuh Naqiya.

Netra pria itu menatap dengan penuh tanya dan rasa khawatir, "Sakit, Sayang?" Bisiknya pelan. Khawatir Naqiya merasakan rasa sakit untuk kedua kalinya.

Naqiya menggeleng mendapati pertanyaan dari suaminya itu. Jemari lentik Naqiya kini terulur menyentuh bahu berotot milik suaminya itu dan terus menjalar hingga ke leher. Menarik leher Bara perlahan hingga kini bibir Bara dapat mengecup daun telinga milik istrinya itu.

"Eunggg..." Otomatis gerakan ringan yang ia berikan itu menimbulkan tekanan pada bagian bawah tubuhnya, membuatnya terasa semakin dalam.

Untuk pertama kalinya bagi Naqiya merasakan kenikmatan duniawi yang selama ini untuk membayangkannya saja membuatnya bergidik ngeri. Sensasi yang ia dapatkan benar-benar berbeda dengan apa yang ia rasakan pertama kali Bara menyentuhnya, begitu kasar. Kini Bara seakan ingin mengubah perspektif Naqiya akan semua itu.

Begitu juga dengan Bara. Tidak pernah merasakan kenikmatan yang sama. Pertama kali melakukannya bahkan pria itu dalam keadaan tidak sadar. Kini ia semakin menyesali perbuatannya, demi Tuhan, Naqiya begitu istimewa untuk dikasari oleh pria bajingan bernama Bara Adichandra.

"Mas sayang kamu, Naqiya," Bisik Bara dengan bibirnya mengecupi daun telinga istrinya itu.

Gelombang gairah dan kupu-kupu berterbangan di perutnya berpadu dan menyatu memberikan sensasi luar biasa untuk Naqiya. Menjadikan gelora nafsu dan cinta melebur begitu saja. "I love you more, Mas Bara." Bisiknya di telinga pria itu.

Bayi DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang