Chapter 6

19.1K 1.5K 18
                                    

Seperti biasa. Votenya jangan lupa kawan. Ini sebagai dukungan untuk cerita ini. Terima kasih
.
.
.
.
.
______________________________________

Aku menatap heran Neandro yang saat ini sedang berdiri di depan mobil Sarah saat akan menjemputku dan Alwar ke rumah.

"Ini?" tunjukku padanya.

"Ntah, dia pengen ikutan tadi kesini" kesal Sarah. "Padahal aku udah larang, eh dianya ngotot mau ikut. Kaya anak kecil aja" lagi-lagi Sarah menatap tajam Neandro yang cengengesan tak jelas di depan mobil.

"Hay Alwar" sapa Neandro pada Alwar, ia berjalan mendekat ke arah kami.

"Mamah?" Alwar menatapku saat Neandro berjongkok di depannya.

"Salim nak, ini teman mamah" Alwar menatap Neandro dengan penuh selidik, meneliti dari ujung kaki hingga rambut. Hal itu sukses membuat Neandro gemas pada Alwar.

"Hey anak ganteng, kenalin nama om Neandro Sabian. Panggil saja om ganteng" Alwar memutar bola malas saat mendengar ucapannya.

"Masih kalah ganteng sama ayahnya aku" dengus Alwar, namun ia tetap menerima uluran tangan Neandro.

"Masa sih? perasaan om lebih ganteng deh" ucap Neandro.

"Om memang ganteng, tapi sayang masih gantengan ayahnya Alwar. Dan itu sebuah fakta jadi tidak usah dibantah" Neandro menganga tidak percaya akan kalimat yang baru saja keluar dari mulut Alwar.

"Waahhhh Alwar pintar banget" Neandro mengacak gemas kepala Alwar lalu berdiri dan menatapku. "Dia sama pintarnya sama kamu Zeline"

"Alhamdulillah" aku tersenyum menanggapi.

"Berasa melihat sebuah keluarga yah mbak?" senggol Sarah pada pengasuh Alwar.

"Hehehehe iya kayaknya bu. Udah cocok" jawabnya menimpali.

"Ngomong apa sih kamu Sar? ada-ada aja" aku geleng-geleng kepala.

"Tapi seriusan cocok lho Lin"

"Banyak bacot lo Sar! udah buru dah kita berangkat. Mau kemana ini?" Neandro entah sejak kapan sudah ada di dalam mobil bersama Alwar. Eh tunggu? sejak kapan Alwar mau diajak sama orang baru?.

"Widih gercep banget lo An, ngedeketin anaknya duluan" lagi, Sarah kembali menggoda Neandro.

"Iya dong, mana tau nanti emaknya malah suka hahai. Iya gak ?" tanyanya pada Alwar, dan tanpa di duga Alwar mengangguk mengiyakan.

"Gue doain deh" lanjut Sarah.

"Aamiin" ucap pengasuh beserta Neandro secara bersamaan juga.

"Pada ngaco kalian" aku geleng-geleng kepala lalu ikut memasuki mobil.

🥀🌹

Sesuai janjiku pada Alwar, akhirnya hari ini aku ada waktu untuk membawanya ke taman binatang. Dengan di temani Sarah dan yang lain, suasana menjadi sangat ramai. Ditambah lagi Neandro sangat bersemangat ketika membawa Alwar bertemu beberapa hewan. Jujur saja, sejak tadi Alwar seakan lupa denganku karena sibuk bercengkrama dengan Neandro. Keduanya kelihatan cocok satu sama lain, ditambah lagi Neandro selalu saja bisa menjawab pertanyaan dari Alwar setiap kali ia ditanya.

"Kok aku jadi cemburu sama temen kamu Sar?  masa aku yang ibunya malah di cuekin begini?" sungutku pada Sarah. Kini kami bertiga berjalan di belakang.

"Tau tuh. Anak kamu juga kok bisa-bisanya dekat sama si Nean padahal kan mereka baru ketemu hari ini"

"Nah makanya itu Sar! aku juga bingung" aku menggaruk pelipis.

BEKASWhere stories live. Discover now