"Aku sudah menelfon Jungkook untuk menjemputmu kesini." Ucap Yoongi santai sambil berlalu memasuki kamarnya melewati Taehyung dan Jimin yang sedang asik bermain PS.
"Ah Hyung~~~" rengek Taehyung yang mengabaikan gamesnya begitu saja mendengar ucapan Yoongi. Padahal Taehyung sengaja mematikkan ponselnya agar Jungkook tidak bisa melacak keberadaannya.
Yoongi hanya mengendikkan bahunya tanpa menghentikkan langkah. Dalam hati tertawa puas. Salah sendiri mengganggu akhir pekannya bersama Jimin.
Sebenarnya Yoongi tidak punya nomor telefon Jungkook namun dia memakai ponsel Jimin yang sedang di charge."Jiminie~~" rengek Taehyung pada Jimin yang menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Sudahlah, Tae. Aku yakin Jungkook sangat khawatir saat ini. Lagipula sebentar lagi pasti dia datang."
Ting Tong
"Nah itu pasti Jungkook." Lanjut Jimin lalu berdiri menuju pintu.
Taehyung hanya mempoutkan bibirnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Hyungie sayang kenapa ponselmu mati huh? Aku mencarimu sampai ke toko buah Paman Song." Ujar Jungkook yang berjalan menghampiri Taehyung dengan tergesa. Ketara sekali sedang khawatir.
Taehyung membuang mukanya sambil mengerucutkan bibir. Dia kesal.
Sedangkan Jungkook menghela nafas pelan lalu ikut duduk diatas karpet dekat Taehyung."Jangan marah. Aku hanya sangat khawatir padamu, Hyung." Ucap Jungkook lembut namun tak direspon Taehyung.
"Maafkan aku, Baby. Kau boleh minta apapun asal jangan seperti ini." Lanjut Jungkook lalu mengecup pundak Taehyung. Berharap Taehyung akan luluh.
"Apapun?"
"Hm. Apapun yang kau mau."
Taehyung lalu menoleh pada Jungkook sambil menatapnya tajam namun tetap saja terlihat menggemaskan.
"Aku mau rabokki." Ucap Taehyung yang membuat Jungkook hampir protes. Untung saja Jungkook bisa menahannya lalu tersenyum terpaksa.
"Baiklah tapi sedikit saja. Okay?"
"Dan es krim vanila dengan toping strawberry yang banyak."
"No!"
Taehyung kembali melengkungkan bibirnya sambil menatap garang pada Jungkook membuat Jungkook kembali menghela nafasnya lalu mengangguk pelan.
"Benar?" Tanya Taehyung terdengar begitu senang.
"Iya, Baby. Tapi tidak boleh terlalu banyak. Kau tau kan akibatnya jika terlalu banyak?" Ucap Jungkook sambil menyingkirkan poni Taehyung yang sudah panjang hampir menutupi mata.
"Ayay kapten!"
"Beri aku ciuman."
Taehyung tersenyum lebar lalu mengecup bibir Jungkook kilat membuat Jungkook ikut tersenyum lebar.
"Pulang sekarang? Jisoo sudah pulang."
Kemudian Jungkook dan Taehyung memutuskan untuk pulang tak lupa berpamitan pada Jimin namun tidak pada Yoongi karena pria pucat itu sudah sibuk dengan kegiatan pentingnya, piano tiles.
Tentu saja sesuai janjinya, Jungkook mengajak Taehyung untuk mampir ke kedai Ahjussi Min. Kedai langganan Taehyung dan Jungkook saat masih berpacaran dulu. Kedai yang terkenal dengan odengnya dan juga harganya yang sangat bersahabat dengan kantong pelajar.
"Wah sudah lama kalian tidak kemari. Tapi maaf kami sudah akan tutup." Sapa seorang pria paruh baya saat Jungkook dan Taehyung memasuki kedai. Tentu saja itu ahjussi Min yang didampingi istrinya.
"Jungkook." Rengek Taehyung lirih sambil menggoyangkan tangan Jungkook yang bertautan dengan tangannya tak lupa mata yang sedikit berair membuat Jungkook merasa tidak tega.
Jungkook mengangguk sambil mengusap-usap lengan Taehyung lalu berjalan mendekati Ahjussi Min.
"Ahjussi tolong lah buatkan Tae Hyung rabboki. Dia sedang ngidam." Bisik Jungkook membuat Ahjussi Min kaget hampir saja berteriak namun dengan sigap menutup mulutnya sendiri.
"Jinjja?" Tanya Ahjussi Min meyakinkan.
Jungkook mengangguk dengan tatapan memohon membuat Ahjussi dan Ahjumma Min saling bertatap memberi kode. Tak lama kemudian Ahjumma Min menganggul sambil tersenyum manis membuat Jungkook tersenyum lebar.
Sedangkan Taehyung hanya menatap ketiga orang tersebut dengan penasaran. Sebenarnya apa yang yang dibisikkan Jungkook sehingga membuat pasangan Min tersebut mau membuatkan pesanannya meskipun mereka sudah tutup order.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY KOO (KOOKV/KOOKTAE) END
FanfictionSaya tidak tau apa yang sedang saya tulis.