8. Balapan.

253K 29.1K 4.2K
                                    

" walau kau terluka, tetaplah berusaha agar berharga." - Gionatan -

                         ️⚔️⚔️⚔️

" Huekk, hueekk..."

" Ck, jorok amat." Suami muda itu mengikat asal rambut istrinya lalu memijat tengkuk sang istri sedikit kasar.

" Udah?" Gio bertanya saat Rai selesai mencuci mulut.

" Tapi masih lemes banget." Lirih Rai membalikkan badan, ia menatap wajah Gio dengan jarak begitu dekat.

Cowok itu terdiam sejenak lalu membopong istrinya sekali sentak menuju kasur. Ia membaringkan Rai di atas kasur lalu mengambil minyak kayu putih dari laci nakas.

" Nih, olesin ke perut Lo." Ia melemparkan asal minyak tersebut membuat Rai memberengut kesal. Yok, bisa yok bermanja-manja sama Gio.

" Gak bisa..... Lemas banget...." Rai merengek seraya menghentakkan kaki kesal.

" Gak usah manja, yang hamil itu Lo bukan gue."

" Kan kakak yang hamilin."

Gio tidak mengindahkan, ia malah meraih jaket khas gengnya lalu memakai, hal tersebut justru membuat Rai kebingungan.

" Mau kemana?"

Tidak ada jawaban lagi, Gio mengambil ponsel di atas nakas tapi malah di cegah oleh Rai.

" Mau kemana?" Ulang cewek itu.

" Nyari janda." Jawab Gio menyentak tangan istrinya.

" Ihhhh, serius..."

Gio tidak peduli, ia berjalan ke arah pintu kamar membuat Rai mengambil ancang-ancang untuk segera menghentikan, namun...

Bruk.

" Akhhh.." Gio spontan menoleh ke belakang mendapati seorang perempuan terjatuh di atas lantai dekat kasur.

" Sakit..." Lirih Rai menahan sakit di perut.

" Lo kalo jalan hati-hati anjing." Gio berjongkok lalu membopong istrinya agar kembali ke atas kasur. Ia mengeluarkan handphone lalu menghubungi seseorang di sebrang sana.

" Kak, sakit.." lirih Rai menarik ujung baju suaminya.

Selesai berbicara dengan seseorang, Gio mengambil duduk di samping Rai. Ia memijat punggung istri muda itu dengan sedikit lembut.
" Mana yang sakit? Ada berdarah?" Ia memegang paha Rai memastikan tidak ada darah mengalir, dan syukur lah sama sekali tidak ada.

" Sakit..." Rai masih merengek sambil menangis juga menahan malu. Paha dia baru diraba-raba ngab!

Gio mengecup sekilas bibir tipis Rai lalu menariknya kedalam pelukannya, Ia masih setia memijat punggung Rai dengan lembut. Lalu ia merebahkan tubuh istrinya masih sambil berpelukan.

Rai menenggelamkan wajah pada dada bidang cowok tersebut, ia mendusel-ndusel seperti anak kucing seraya menggigit bibir bawah sebab meresapi ciuman Gio tadi. Sebenarnya tidak terlalu sakit, hanya nyeri biasa saja! Tapi ia mengambil kesempatan untuk bermanja-manja seperti ini.

" Tidur ya." Suara berat Gio yang tepat di telinga Rai membuat cewek tersebut meremang.

" Tidurin." Pinta Rai malu-malu.

Gio tidak menjawab, ia hanya setia mengelus rambut dan punggung istrinya agar bisa segera bebas menuju jalanan balapan. Tadi dia sudah bertelepon dengan Revion agar mengundur waktu balapan sebab ia harus terlebih dahulu menidurkan baby girl itu.

Gionatan ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang