18.

48 23 16
                                    

HALLO READERS!!!

Jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan komen sebanyak-banyaknya di setiap paragraf okee🤗♥

Happy reading



Alesya segera bangkit dari duduknya untuk menghampiri temannya yang berprofesi sebagai seorang bartender di club tersebut.

Kenzo yang melihat pergerakan dari Alesya pun langsung mencekal tangan Alesya, "Mau kemana?" Tanyanya dengan tatapan lembut.

"Bar" jawab Alesya datar.

Kenzo melepaskan cekalannya dan membiarkan Alesya berjalan seorang diri menujur Bar tentu masih dalam pengawasannya.

"Bengong mulu lo" Ucap Rey sambil menyenggol lengan Kenzo.

"Apa sih anjing!" Sentak Kenzo

"Eh anjirr pms lo? hahaha" Ujar Evan sambil menertawakan ketuanya tersebut.

Kenzo masih fokus memperhatikan Alesya yang tengah menyesap cocktail dalam sebuah gelas kecil yang berada di genggamannya.

Sial.

Kenzo sangat merindukan gadis mungil tersebut. Ia memutuskan untuk bangkit dan berjalan menuju tempat Alesya berada.

Alesya tersentak ketika ada sebuah tangan besar yang melingkar di pinggangnya. Tapi saat ia mengetahui siapa pelaku tersebut, ia kembali pada aktivitasnya yang sedikit terganggu karena kehadiran Kenzo.

"Ngapain?" Tanya Alesya datar.

"Gue kangen lo Sya" Ucap Ken sambil membenamkan wajahnya pada ceruk leher Alesya.

"Tumben, abis kepentok lo"

Kenzo tidak menghiraukan ucapan Alesya, ia malah semakin memeluk erat pinggang Alesya dan semakin membenamkan wajahnya berupaya untuk mencari kenyamanan.

"Balik kaya dulu yuk, gue kangen lo" Ucapnya dengan suara yang sangat rendah.

Dengan jarak sedekat ini Ia bisa merasakan sapuan hangat dari nafas Kenzo yang mengenai bagian kulitnya yang terekspos.

"Buat apa, kita juga udah gak ada hubungan spesial lagi kan."

"Kenapa sih lo bilang kaya gitu hah!" Ucapnya sambil meremas kuat pinggang Alesya, "Ini pasti gara-gara cowo sialan itu kan, siapa namanya? Labib, iya kan pasti."

"Shhh, apaan sih Ken ini gak ada sangkut pautnya sama Labib." Jawab Alesya sambil berupaya melepaskan tangan Ken yang meremas pinggangnya.

Dikira gak sakit apa yah.

"Belain aja terus, lo emang beneran suka kan sama dia. Tolol."

Alesya melepas paksa pelukan Ken dan segera berbalik menghadap Ken.

"Gue tegasin sekali lagi ini gak ada sangkut pautnya sama sekali sama Labib! Kalo lo mau kita balik kaya dulu gue cuman minta satu hal" Ucap Alesya menggantungkan ucapannya.

Kenzo mengangkat sebelah alisnya sambil menatap lekat kedua mata Alesya menunggu ia melanjutkan ucapannya.

"Gue cuman minta lo lepasin Rose demi gue, gimana?"

Kenzo mematung sejenak dengan pikiran yang sedang berkelana. Bagaimana bisa ia melepaskan Rose, sedangkan ia sendiri masih membutuhkan Rose sebagai bahan pelampiasan nafsunya. Sebab ia tidak ingin merusak Alesya sebelum mereka menikah nanti, meskipun mereka sering melakukan cuddle hanya sebatas cuddle tidak pernah lebih.

ALESYA RAQUELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang