"Aku ingin bertemu dengan yang mulia pangeran ketiga." Kata yang keluar seperti perintah itu, membuat penjaga gerbang istana kebingungan.

Dengan cepat mereka mengabarkan ini kepada gilbert yang melayani pangeran ketiga.

Mengingat semua rakyat karzien sudah mengetahui bahwa pangeran lucas tergila-gila dengan lady selina, tidak ada yang dapat menolak kunjungan selina yang mendadak itu.

Mata pangeran lucas menjadi berbinar binar. Seperti anak kecil yang baru mendapat hadiah.

"Bawa dia keruanganku." Perintah lucas, sembil tersenyum cerah.

Gilbert segera melangkah keluar dari ruangan lucas, sambil Mengelengkan kepalanya. Dalam hatinya berpikir 'cinta dapat mengubah seseorang menjadi seperti ini. Benar-benar menakutkan!' tentu saja ini dilakukannya diluar penglihatan pangeran lucas.

"Silahkan ikuti saya lady." Walaupun gilber berusaha tersenyum dengan sopan, sudut hatinya tetap terasa pahit, melihat lady selina yang telah memberikan  pengaruh buruk kepada pangerannya.Tanpa sadar kedua alisnya terus mengkerut. Tentu saja selina tidak menghiraukan apalagi memperhatikan ekspresi gilbert.

Selina mengangguk pelan dan mengikuti langkah gilbert yang ada didepannya.

Setelah mereka sampai didepan ruangan lucas, gilbert membuka pintu ruangan itu untuk mempersilahkan selina masuk kedalamnya. Kemudian gilbert mengikutinya kedalam ruangan.

Selina mengangkat kedua ujung gaunnya sedikit dan membungkuk kecil untuk memberikan salam formalnya kepada lucas.

"Salam kepada yang mulia pangeran lucas matahari kerajaan." Mendengar saapaan itu, membuat sudut bibir Lucas bergetar kecil menahan tawanya. Tidak seperti biasanya selina terlihat sopan hari ini.

"Lady selina, ada masalah apa datang kemari?" Lucas membalas salamnya dengan nada suara yang terdengar lemah lembut.

Walaupun benci mengakuinya, gilbert yang melihat sosok pangeran Lucas dan selina dari samping ruangan, hanya dapat mengagumi pemandangan yang ada didepannya. Rambut emas dan wajah malaikat pangeran Lucas sangat serasi dengan rambut perak dan wajah cantik lady selina. Keduanya terlihat seperti malaikat yang sedang berkumpul bersama. Setidaknya itu yang ada dipikirannya, sebelum mendengar jawaban yang keluar dari mulut selina.

"Saya bosan yang mulia" Selina mengangkat tubuhnya dan membenarkan posisinya, kemudian menyipitkan kedua matanya dengan cantik dan memasang senyuman polosnya. "Karena itu, saya datang untuk bermain. "

Uhuk!

Suara batuk yang keluar tiba-tiba walaupun tenggorokannya tidak terasa gatal itu, datang dari gilbert yang baru saja terbangun dari imajinasinya.

"Benarkah?" Lucas berdiri sambil menggeser kursi besar yang ada didekatnya. "Duduklah, aku akan meminta gilbert untuk menyiapkan dessert untukmu."

Gilbert hanya berdiri sambil memasang wajah yang terlihat bodoh, seakan tidak dapat membayangkan hal yang terjadi didepan matanya.

Pangeran Lucas yang dilayaninya itu, menggeser sendiri kursi untuk lady selina? Pangeran yang tidak pernah menggeser kursinya sendiri, melakukan hal seperti ini?

Gilbert tidak akan pernah tahu kenyataannya, bahwa tindakan Lucas itu adalah gerakan reflek yang dilakukannya selama menyamar menjadi Ksatria pribadi selina.

***************************************

Setelah gilbert meninggalkan ruangan Lucas, suasana disekitar selina dan Lucas berubah dengan drastis.

"Sekarang, apa yang ingin kau katakan lady?" Suara lembut sopan yang dibuat-buat oleh Lucas telah menghilang, wajah Lucas terlihat bersemangat. Wanita didepannya tidak mungkin hanya datang untuk menikmati dessert.

The villainess partner in crimeNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ