"Selamat pagi Taehyungie. Ini aku buatkan sup rumput laut dengan kuah gingseng terbaik di supermarket." Ujar Jisoo yang berjalan dengan mangkuk ditangannya membuat Taehyung sedikit terkejut.
"Kau disini, Chagi?" Tanya Taehyung sambil melihat heran pada Jisoo yang tersenyum lebar menuju ke arahnya.
Seokjin mendengus pelan namun tetap memakan sarapan yang pagi ini dibuatkan oleh bibi Lee. Jungkook sendiri nampak acuh dengan kegiatan di pagi yang sedikit mendung itu. Untung saja hari libur.
"Tapi aku tidak ulang tahun." Ucap Taehyung saat Jisoo meletakkan mangkuk yang dibawanya kehadapannya.
"No no no. Ini agar kandunganmu kuat dan sehat."
Uhuk!
Seokjin buru-buru menuangkan air putih pada gelas Jungkook lalu menepuk-nepuk pelan punggungnya.
"Ya! Sekali lagi kau bicara aneh-aneh akan ku usir kau dari bumi ini." Ancam Seokjin main-main.
"Jisoossi bagaimana kalau kau makan dulu. Kurasa kesehatanmu kurang baik." Tawar Jungkook setelah meminum air yang dituangkan Seokjin.
Jisoo hanya tersenyum lebar lalu menarik kursi sebelah Taehyung dan duduk menghadap Taehyung.
"Apa dedek bayinya akan tumbuh lebih cepat daripada bayi pada umumnya?" Tanya Jisoo sambil mengelus perut Taehyung membuat Taehyung tersedak namun segera meminum airnya. Taehyung anak mandiri jadi tidak perlu dituangkan.
"Aku tidak hamil! Ini karena belum eek dua hari!"
"Yak! Berhenti bicara dan makanlah kalian!"
Sore harinya Taehyung memilih pergi ke apartemen Jimin dan Yoongi karena tidak betah dengan kelakuan random Jisoo dan Seokjin. Mereka benar-benar seperti air dan api yang tidak bisa menyatu. Seperti kamu dan dia yang tidak bisa saling memiliki.
Yoongi menatap malas pada Taehyung yang masih berada depan pintu apartemennya. Seakan tidak ingin Taehyung datang berkunjung.
"Hyung tidak menyuruhku masuk?" Tanya Taehyung dengan wajah polosnya mengabaikan wajah Yoongi yang tak pernah bersahabat.
"Jimin sedang tidak ada. Aku tau kau pasti ingin bertemu dengannya kan?" Ucap Yoongi kelewat datar. Sudah biasa.
Taehyung menggeleng ribut lalu dengan tiba-tiba memeluk Yoongi membuat Yoongi membolakan matanya.
"Kau ini kenapa? Kalau sange langsung saja menemui Jungkook. Aku tidak tertarik ngewe denganmu." Lanjut Yoongi tetap datar namun tangannya tetap membalas pelukan Taehyung.
"Hyung biarkan aku masuk dulu lalu dengarkan ceritaku. Pliseu~~"
Yoongi memutar bola matanya malas lalu melepas paksa pelukan Taehyung dan berjalan masuk kedalam apartemen. Taehyung tersenyum lebar dan segera mengikuti Yoongi untuk masuk. Meskipun tak ada Jimin setidaknya Taehyung memiliki tempat singgah. Berharap saat pulang ke rumah, Jungkook dan Jisoo sudah pergi.
🐙🐙🐙
"Oh nenek disini?" Seru Mingyu saat tak sengaja melihat Jisoo duduk diteras depan dengan secangkir teh dan novel ditangannya.
"Ya! Aku tidak setua itu." Jawab Jisoo yang menatap tajam pada Mingyu.
"Tetap saja sesuai silsilah kau adalah leluhur dari Taetae Hyung. Paman Seok sudah menceritakan semuanya padaku."
"Ya ya terserah. Kau kemari karena ingin menjemput Jungkook kan? Itu bagus karena dia selalu menghalangiku untuk berdekatan dengan Taehyungie."
Mingyu menggaruk dagunya yang sedikit gatal lalu menempatkan koper yang dibawanya didepan Jisoo.
"Justru aku membawakan pakaian Jungkook untuk seminggu kedepan." Ucap Mingyu dengan wajah polosnya.
Jisoo menggeram pelan lalu menghentakkan kakinya. Gagal sudah rencananya untuk menghabiskan waktu dengan Taehyung. Jisoo pikir dia bisa menemani Taehyung dan melihat tumbuh kembang kandungan Taehyung dengan mata kepalanya sendiri.
"Hei hei halmoni bukumu terjatuh." Ujar Mingyu saat Jisoo tiba-tiba berlari masuk ke dalam mansion Kim.
Mingyu menggelengkan kepalanya lalu memungut buku Jisoo yang terjatuh. Membaca judul buku tersebut dengan seksama lalu memiringkan kepalanya.
"Pemimpin Omega Kami? Apa ini buku sains?" Gumam Mingyu lalu beberapa detik kemudian mengendikkan bahunya dan masuk kedalam mansion.
Tbc
Sorry makin gaje karena fanfic ini tidak memiliki konflik :)
Kalian punya group chat khusus untuk shiper kookv?

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY KOO (KOOKV/KOOKTAE) END
FanfictionSaya tidak tau apa yang sedang saya tulis.