chapter 1

16.3K 1.1K 31
                                    

Alvan berjalan menghampiri sang kakak yang sedang fokus pada laptop yang ada dihadapanya, mungkin kakaknya itu sedang berkerja.

"Aa," panggil Alvan.

Andra menoleh sebentar."Ya, ada apa?" tanya Andra.

"Aku boleh duduk?" Andra mengangguk.

Akhirnya Alvanpun duduk disamping Andra. "A,aku mau ngomong."

"Ngomong aja, ada apa?" tanya Andra.

"Selama libur semester aku gak kemana-mana dan Cio ajak aku sama yang lainya mendaki, apa boleh?" jelas Alvan yang intinya meminta izin itu.

"Gunung apa?"

"Masih diperbincangkan."

"Gak liat tanggal kalau 4 hari lagi kamu masuk sekolah?" ujar Andra.

Alvan terdiam."Kamu berharap Aa ngizinin?" Alvan mengangguk.

"Berharap padahal kamu udah tau jawaban Aa akan kayak gimana." Alvan menghela nafas.

"Sabtu aku pulang, minggunya bisa beres-beres buat sekolah," jawab Alvan.

"Yakin tubuh kamu kuat?" lagi-lagi Alvan terdiam.

"Kalau kamu mau liburan kenapa gak ngomong dari awal libur, biar Aa ajak kemanapun kamu mau," jelas Andra.

"Bukannya Aa sibuk? Aku liat situasi Aa, jadi aku gak berani ajak Aa liburan," jelas Alvan.

Andra menghela nafas dan menyimpan laptopnya kemeja yang ada diruangan itu.

"Tapi bukannya lebih baik Aa membatalkan kerjaan Aa dari mana ngizinin kamu mendaki?"

"Liburan sama temen-temen beda lah A, lagian aku udah gede gak masalah dong kalau-

"Ya, Aa akan ngizinin kalau kamu berangkatnya kemarin-kemarin."

"Aku gak tau kalau Cio ajaknya sekarang," balas Alvan.

"Terus?"

"Aa bener gak mau ngizinin aku?" Andra mengangguk.

"Enggak." Alvan menghela nafas pelan.

"Kamu bisa liburan sama Aa, mau kemana?asal daerah sini aja," ujar Andra.

Alvan menggelengkan kepalanya."Aku dirumah aja, Aa lanjut aja kerjaanya. Aku mau berenang aja." pamitnya.

Andra menghela nafas dan membiarkan adiknya itu pergi dan Andra bisa melanjutkan kerjaanya lagi.

Andra memang aktor yang membintangi perfilman Indonesia juga judul sinetron yang sudah banyak, dan pengusaha yang sukses diusia muda.

"Alvan ngomong apa sama kamu?" tanya Dinar yang datang membawa teh hangat untuk suaminya itu.

"Izin mendaki," balasnya.

"Kamu izinin?" Andra menggelengkan kepalanya.

"Pantesan wajahnya muram banget," tutut Dinar.

"Ya gimana mau aku izinin, empat hari lagi dia sekolah," balasnya.

Dinar mengangguk, tentu saja ia paham. "Yaudah mungkin Alvan bosen dirumah,

"Aku udah coba nawarin mau liburan kemana asal daerah sini, tetep gak mau," jelas Andra.

"Kamu nawarinya sekarang ya tentu aja Alvan nya gak mau, orang maunya dia mendaki. Coba kalau kamu nawarin pas awal libur, belajar lebih peka kenapa sih," jelas Dinar.

"Ia aku salah, aku sibuk apalagi film aku mau tayang." Dinar mengangguk.

"Yaudah biar aku yang ngomong sama dia, ade mu ia ia tapi ujungnya ngambek."

Alvanka Zafran || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang