☕ Chapter 06 ☕

4.4K 381 194
                                        

Kuy baca, awas Typo Σ(゜゜)

Masih dihari Rabu, saat Gempa kembali ke cafe dengan keadaan mata merah seperti habis menangis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masih dihari Rabu, saat Gempa kembali ke cafe dengan keadaan mata merah seperti habis menangis

Gempa belum bicara tentang keadaannya kepada TTM, sedangkan TTM hanya diam prihatin kepada Gempa

Dan seperti biasa, Cafe masih ramai, bahkan sekarang lebih ramai

Dringg... Dringg... Dringg...

(Au nggak mau kalau nada deringnya aneh, kan ini di cafe)

Telpon khusus dicafe berdering, Blaze menaruh gelas yg baru saja ia bersihkan dan segera mengangkat telponnya

"Halo.. dengan Cafe Bukkers disini, ada yang bisa saya bantu?"

"..."

"... Halo? "

"Are,Ini bukan Cafe Bottom?"

"A-aa.. "

"...?"

"I-ini... Iya Cafe Bottom, tapi itu cuma julukan Cafe ini. Nama asli Cafe ini adalah Cafe Bukkers"

"Owhh... Bilang kek dari tadi >:v"

Blaze hanya elus dada, kalau ia ketemu dengan orang yg menelpon ini, akan langsung Blaze ceburin ke paling samudra

"Jadi apa yg bisa saya bantu? "

"Emm, 1 box mini macaron dengan 9 varian... Dan...  2 lotus latte. Udah"

Blaze mencatat pesanan pelanggannya

"Alamatnya? "

"Alamatnya... Kompleks ***** jln. ****** no. **"

"Baik, tolong tunggu pesanannya dan terimakasih sudah membeli di Cafe Bukkers"

Blaze menutup telponnya dan memberikan pesanannya kepada Taufan dan Gempa

"Yahoo, ini ada pesanan.. Ini pesanan online, bye"

Blaze langsung meninggalkan kertasnya dan kembali menghitung pesanan pembelinya

Gempa mengambil kertasnya dan membacanya dalam hati

Taufan menunggu Gempa karena ia tahu, tidak boleh menyela. Kalau nggak menyela katanya orang baik, nah katanya orang baik bakalan dapet jodoh baik. Jadi ia hanya sabar menunggu

Thorn:Jadi gitu kata orang-orang? Ok, Thorn bakalan jadi anak baik biar dapet jodoh baik

Solar:Aku baik kok, ayang

"Yap, pesanan favorit lagi"-Gempa memberikan kertas pesanan ke Taufan dan langsung dibaca oleh Taufan

Gempa meringkas lengannya yang panjang ke siku

" Sekarang jadwalnya aku yg membuat minuman dan kau makanannya "-Gempa membuat bingkisan lotus dan memasukkannya ke blender

Taufan terdiam bagaikan batu

Cafe's 4Where stories live. Discover now