21. Ketahuan

217 30 1
                                    

Kini mereka tengah duduk manis di kursi meja makan. Nggak ada suara, kecuali Kengkla yang terus mengaduk-aduk Kupat Tahunya. Kengkla badmood parah.

Sebenarnya dalam kasus ini, kengkla yang salah. Dia bohong pada kekasihnya itu. Katanya dia nggak akan ke rumah minggu ini. Alih-alih bikin kejutan untuk sang kekasih tercinta, malah dia sendiri yang "terkejoet" dengan kedatangan sang rival.

"Habiskan makananmu, Kla!" Techno mencoba memecah kesunyian. "Jarang-jarang, lho nemu makanan gini. Nggak da yang jual."

Iyalah, No mana ada yang jual. Nggak lucu di Thailand ada klonteng-klonteng jualan Kupat Tahu.

Type yang mendengar jika sahabatnya itu lebih memerhatikan Kengkla ketimbang dirinya pun langsung menimpali.

"Biarkan saja, No! Dia sudah besar. Kau nggak usah mencemaskannya," ujar Type menatap No nggak suka.

"Aku nggak mood makan, Phi," jawab Kla manja. Seolah nggak menghiraukan perkataan Type.

"Kamu nggak suka makannannya?"

"Mai chai."

"Jadi?"

"Ini terlalu berat untuk ukuran sarapan. Aku kurang menyukainya." Dan sudah jelas Kla berbohong. Dia pernah memakan makanan sejenis dan itu pagi hari.

"Ah, kalau begitu Kla mau apa? Roti? Sebentar aku ambilkan dulu." Techno berdiri, mengambil roti dan selai dari lemari. "Mau selai apa?" tanyanya.

"Stroberi, Phi." Kla menggeser piring berisi Kupat Tahu ke depan.

Techno mengangguk, lalu mengambil setoples selai stroberi yang masih utuh dengan roti yang sudah berisi setengah. Tapi, saat No kembali ke meja, Type langsung menyodorkan kembali piring milik Kla.

"Kamu harus punya tata krama dalam bertamu. Jangan mempersulit tuan rumah. Makan apa yang diberikan tuan rumah kepadamu."

"Tapi aku nggak bisa makan ini." Kengkla masih keukeuh dengan argumennya.

"Kalau begitu nggak usah makan."

Mendengar itu, Kla geram dan hendak berdiri untuk menonjok Type. Tapi, untungnya dia masih bisa menahan diri. Lalu, dengan lemas Kla menunduk sambil berkata, "nggak usah, Phi. Aku makan ini saja." Ya, Kla harus sadar diri. Meski dia pacar No, tetap saja dia sedang bertamu di rumah ini.

Type tersenyum penuh kemenangan.

"Sepertinya Nic nggak ada di rumah. Kau ingin menunggunya sampai dia pulang, Kla?" Type bertanya dengan wajah datar. Berbanding terbalik dengan senyumnya barusan.

Kla yang mendengar itu ingin sekali berteriak di depan muka Type. Jika kedatangannya ke sini bukankah untuk menemui Nic. Tapi, untuk berkencan dengan No. Pacarnya. Biar Type tahu hubungan mereka, sekalian terkena serangan jantung dia. Karena, bagaimana pun juga dialah sang pemenangnya. Karena yang menjadi pacar No saat ini adalah dia, buka Type.

Tapi, belum juga Kla membuka mulutnya. Techno sudah lebih dulu bicara, mengubah topik pembicaraan. "Bagaimana kuliahmu di Singapura, Type?" tanyanya.

Type enggan menjawab pertanyaan Techno, karena dia tahu jika itu hanya pengalihan isu belaka. Type malah berdiri dan mengajak No untuk pergi. "Kita berangkat sekarang, No."

Sekarang jam menunjukkan angka 8 lebih 15 menit. Mama Techno sudah hilang entah ke mana sejak tadi.

Tapi, Techno nggak menjawab. Dia malah terdiam dan menatap Kengkla. Hatinya begitu berat. Hatinya berat jika harus mengabaikan dia. Dia begitu merasa bersalah.

Tapi, tiba-tiba Kengkla berdiri. "Khotthot na krab, Phi Type." Dia tersenyum miring. "Aku yang datang terlebih dahulu. Jadi, Phi No akan pergi denganku hari ini."

Mengejar Cinta Phi Techno (Remake Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang