𝟏𝟎 ; 𝖙𝖍𝖊 𝖐𝖊𝖞

1K 362 59
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cekrek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cekrek.

Alasan apa yang membuat Monday memotret sebatang pena hitam milik Niki. Semakin berlalunya hari, wanita itu terlihat lebih sering menguntit Niki. Mengambil gambar semua hal yang berhubungan dengan pria itu.

"Lagi ngapain?" Tanya Niki tak suka melihat Monday yang pagi-pagi sudah berada di mejanya.

"Pulpen lo bagus, gue mau beli buat couple an sama lo."

Kening Niki mengkerut. "Dua minggu lalu, waktu kasus pembunuhan EJ. Lo di mana?"

Monday meneguk saliva nya. Ia tidak menyangka akan mendapat pertanyaan itu di saat-saat begini. "G-gue? Ahaha bukannya EJ bunuh diri?"

"Kalo gitu buktiin, biar Jay sama Sunghoon bisa cepet bebas dari tahanan."

Langkah Niki membawa pria itu menjauh. Kesal karena Monday mencoba mengalihkan topik. Wanita itu bergidik ngeri. Menghampiri lokernya yang sudah dari tadi terbuka. Toh tidak ada isinya. Baru sekarang Monday akan mengisi lokernya dengan sesuatu. Ia menaruh semua foto yang ia ambil ke dalam box.

Perasaannya campur aduk ketika ia mulai memasukan kameranya juga. Menutup boxnya dan meletakan benda itu ke dalam loker. Menarik kuncinya agar tidak ada siapapun yang dapat membuka loker tersebut.

"Sst Monday!" Terlihat Heeseung berdiri di daun pintu.

"Jungwon?"

Heeseung menunjuk arah laboratorium. "Di lab."

"Gue takut kalo kamera gue dibobol. Lo tau sendiri semenjak Jay ngoceh waktu itu. Gue kayaknya jadi makin gila. Ngikutin Niki kemana aja, walau kadang happy liat doi senyum. Tapi-

Bugh.

Cring...

Monday menolehkan kepalanya. Ia tak peduli pada orang yang sedang sibuk meminta maaf sekarang usai menabrak wanita itu.

"Kenapa?" Tanya Heeseung mendapati Monday sedang mencari sesuatu.

"Tadi ada bunyi benda jatuh. Tapi pas gue cari ga ada."

"Perasaan lo aja kali."

"WOI! JANGAN KELAMAAN!" Kepala Jungwon menyembul dari jendela di atas mereka. Heeseung dan Monday sudah berada di depan laboratorium. Mencari benda yang Monday maksud beberapa menit lagi.

Jungwon memperhatikan mereka malas dengan kepala yang ia senderkan di tulang jendela. Terkantuk-kantuk melihat kedua orang itu yang seperti tak ada tujuan.

"Nyari apa sih?"

"Gatau."

Right. Mereka memang bodoh. Mencari sesuatu yang bahkan mereka sendiri tidak tahu apa itu.

"Udahlah yok masuk," ajak Heeseung merasa tak ada hal lagi yang harus di cari.

Monday mengangguk. Mungkin saja tadi hanya perasaannya saja karena takut jika kameranya akan hilang. Padahal jelas-jelas wanita itu menyimpan di dalam loker.

♡̷୨୧

Celakanya, benda yang jatuh tadi adalah kunci loker milik Monday. Heeseung dan Jungwon ikut panik. Mereka mencari kuncinya selama tiga jam sedangkan Monday menggerakkan kakinya gelisah. Ia masih ada jam pelajaran selama tiga jam kedepan.

Untung saja ada anggota goldwin lab yang bisa sudah pulang lebih awal. Jadi mereka tidak akan mendapat masalah walau berkeliaran di sekolah sekalipun.

"Gimana ketemu?" Tanya Monday was-was. Ia bahkan keluar kelas tanpa mengemas barangnya dahulu.

Gelengan dari kedua pria itu membuat Monday mendesah frustasi. Setetes air matanya keluar. Kehilangan kunci loker sama saja ia mempertaruhkan nyawanya. Sejak mengetahui kebenaran dari semua yang telah terjadi. Monday jadi gampang cemas. Serta banyak sekali ketakutan yang ia sembunyikan.

Mereka bertiga berpencar mencari kuncinya. Hingga malam menjelang. Mereka masih saja berkeliling sekolah. Jungwon mencoba melepon Monday. Mereka harus segera pulang.

"Ponselnya tidak aktif," desis Jungwon pada Heeseung.

Heeseung tak menjawab. Ia mendekati jendela lorong yang menghadap ke lapangan. Pandangannya mengarah ke sebuah pohon. Jungwon yang menyadarinya ikut menatap kearah Heeseung memandang juga. Lalu mereka berdua berlari tergesa-gesa. Menuruni satu persatu tangga yang entah kenapa menjadi terasa sangat panjang.

Langkah mereka mengendur. Ponsel milik Jungwon terlepas begitu saja dari genggaman pria itu.

"M-monday?"

- 𝘁 ㅤ𝗯ㅤ 𝗰 -

𝓝. monday kenwhy?

much love sun

Stud(y)eath ★ Enhypen [ END✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang