Selalu jaga kesehatan dan jangan lupa bersyukur😇
Siap meramaikan chapter 32? Siap dong yaa😁
Happy Reading!
•
•
•"Kalo gak bisa ambil hatinya, ambil aja hikmahnya."
Reno Anggara
Diva duduk bersama Aldris di teras rumah Indra. Keheningan tercipta kala keduanya tak bersuara dan hanya diam.
Mereka sudah pulang dari pemakaman. Namun Aldris dengan setia selalu berada di dekat Diva, menemaninya.
"Div," panggil Aldris setelah menoleh ke samping, menatap wajah Diva.
"Tadi kata om Indra, kamu belum sarapan. Kamu mau bubur ayam? Kita sarapan bubur," ujarnya meski Diva terlihat enggan merespon.
"Diva gak nafsu makan, kak."
Untuk sesaat Aldris termenung. Mungkin memang berat, mengikhlaskan seseorang yang telah pergi dan tak akan kembali. Tetapi Aldris tak menyangka jika Diva bisa seperti ini. Karena Diva tulus pada Rendy. Sekalipun kakaknya tak juga begitu.
"Aku tau kamu ngerasa kehilangan. Tapi kesehatan juga perlu di perhatiin. Apa dengan kamu kayak gini bisa buat Rendy hidup lagi?"
Diva menoleh begitu Aldris selesai bersuara. Menatap lelaki itu dengan mata menyipit, sarat akan keheranan.
"Omongan kak Al barusan jahat tau gak? Seakan-akan Diva ini gak berhak buat sedih."
"Aku gak bermaksud begitu, Diva. Kamu boleh sedih, tapi--"
"Kak Al," sela Diva menekankan suaranya. "Diva baru kehilangan kak Rendy. Terus Diva terpukul, Diva sedih. Apa gak boleh?"
Kepala Aldris mendongak bersamaan dengan Diva yang beranjak bangun.
"Jangan pernah maksa Diva buat ngelakuin sesuatu yang udah Diva tolak sebelumnya," gumam Diva sambil menggerakan bola matanya ke segala arah.
Perasaannya tengah tak karuan. Hatinya tengah sakit karena kepergian Rendy. Tapi kenapa Aldris tak mengerti itu?
"Diva tau kak Al perhatian ke Diva, dan gak mau Diva sakit karena telat makan. Diva paham itu. Tapi tolong, untuk saat ini jangan dulu. Biarin Diva ngelakuin apa yang Diva mau. Kak Al jangan ikut campur."
Aldris diam di tempatnya setelah tadi sempat tertegun begitu mendengar perkataan Diva. Jadi serba salah dirinya saat ini. Ia perhatian, di tolak. Namun jika ia cuek dan memilih tak peduli, malah dirinya sendiri yang tak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVALDRIS
Teen Fiction[On Going] [MENGANDUNG KATA-KATA KASAR] ---------------------------------------------------- Diva menganggap Aldris teman sekaligus kakak. Namun kata Bara, terkadang gak sepenuhnya dari masing-masing pihak menganggap hubungannya itu murni 'teman'...