Stone Of Prime (Versi 0.2)

Bab 5

Jacob bergeming, ia menyerap kembali kekuatannya, seluruh api biru merayap masuk ke telapak tangan kanannya. Jacob masih berpikir bagaimana ia bisa berpindah dalam sekejap? Ia tahu itu merupakan teknik sihir yang tinggi, maka pasti ada dalang di baliknya. Saat ia hendak melangkah, gagak itu terbang menggaok, memintanya untuk mengikuti masuk lebih dalam ke hutan, tanpa pikir panjang Jacob pun mengikutinya begitu saja.

Hutan itu sunyi, Jacob merasa belum pernah memasukinya. Dinginnya malam begitu terasa, penerangan hanya remang-remang cahaya purnama yang menembus celah-celah pepohonan yang lebat dan rimbun. Semakin dalam, seolah-olah hutan itu menjadi hidup, kala Jacob dihalau ranting-ranting pepohonan yang seperti mencakar-cakar, maka Jacob menarik pedang untuk menebasnya membuka jalan. Sempat Jacob berpikir mengapa ia mengikuti gagak itu? Ia merasa menyesal mengingat kisah tentang gagak ajaib, yang membuatnya mengikutinya hingga ke hutan antah berantah seperti belum pernah terjamah, tetapi jalan kembali terlalu jauh bagaikan sudah hilang. Dengan terpaksa, Jacob kini hanya ingin berfokus kemana ia dituntun?

Ketika Jacob terus berjalan memblusuk di hutan, ia mendadak berhenti kala gagak penuntunnya tiba-tiba menghilang. Jacob pun diam di tempat, bingung ke mana lagi ia harus pergi? Tiba-tiba ia mendengar suara seseorang berbicara, Jacob mendekatinya dengan mengendap. Siapa di belantara seperti ini di tengah malam?

Jacob menyelinap di balik sebuah pohon, menyaksikan dan mengintai. "Sejauh ini kesetiaanmu mengagumkan." ucap sesosok bermantel, ia berdiri menghunus pedangnya di atas seorang yang tergeletak. "Sayangnya kau tak berguna untukku. Kan ku genapkan deritamu, prajurit." lanjutnya.

Kala Jacob mengenali mantel prajurit Cliffbourne, seketika ia langsung keluar dan menangkis pedang yang dihujamkan ke atas saudaranya, dan saat itulah, semua keganjilan yang dialaminya menemukan jawaban dengan instan. "Found you, Black Doctor!" Api biru menyulut bilah pedang Jacob, satu serangan penangkis membuat Black Doctor terkejut dan sigap melompat mundur. Di balik topeng tatapannya nyalang, seolah berkata tidak mungkin! Kemunculan Jacob entah dari mana membuatnya bertanya siapa gerangan sosok lawannya? Seharusnya tak ada yang tahu ia bermain misteri terornya dengan teknik sihir itu.

Jacob melirik saudaranya yang terkapar, bertanya-tanya apakah ia masih hidup? Lukanya begitu mengerikan, namun jika Jacob merunduk untuk memeriksa, ia khawatir si laknat itu menerjangnya, maka Jacob memutuskan menghadapinya dulu.

Desiran angin membuat suara gerisik dari pepohonan hutan, aura tegang menengahi antara dua orang yang menghunus senjata. Jacob melesat menerjang Black Doctor lebih dulu, pedang mereka sama panjang, api biru dan merah bergelut, beradu saling melahap bersama gempuran pedang yang berdentingan. Kelincahan bela diri Jacob juga memukau Black Doctor, bahkan ia sampai terpukul beberapa kali.

Lagi dan lagi, Black Doctor berusaha menghindarkan wajahnya dari jangkauan pedang Jacob, ia tahu pemuda Raven itu mengincar topengnya. Tanpa jeda, Jacob terus menggempur pertahanan Black Doctor, sesekali ia diserang balik, namun saat itu Black Doctor terlalu mudah untuk ditangkis oleh amukan Jacob.

Ketika Black Doctor merasa kewalahan dengan serangan lawannya, sebuah dentingan memekikkan memicu ledakan api merah yang cukup besar, Black Doctor membuat jarak dengan Jacob. Dengan api biru, Jacob bertameng dan menghindar, ia pun mundur dan mengambil siaga baru.

Kala napas mereka terengah-engah dalam posisi siaga, Black Doctor melesat dan menyerang lebih dulu. Dengan sigap Jacob langsung maju meladeni serangannya, tetapi, itu adalah siasat penutup pertarungan. Setelah dekat dengan Jacob, Black Doctor menciptakan lingkaran sihir api merah yang cukup besar dengan tangan kirinya, lalu dengan cepat ia ledakkan ke arah Jacob. Api merah pun menyala besar dan membumbung tinggi, Jacob segera membuat pelindung dari api birunya, beruntungnya ia sigap, jika terlambat mungkin Jacob akan terlahap ledakan api itu.