"Makanya, jangan remehin orang yang suka nonton film luar. Gitu-gitu mereka juga dapet pelajaran baru yang mungkin bisa ngebantu mereka di kehidupan nyata."

Revanya membawa helaian rambutnya ke belakang telinga. Ternyata Kinara yang orang terdekatnya sekalipun belum mengenal Revanya secara keseluruhan. Karena nyatanya, masih banyak fakta yang Revanya sembunyikan dari Kinara, serta kedua orangtuanya.

•••

Seorang gadis dengan gaun berwarna cream sedang duduk bersama seorang lelaki di bawah cahaya rembulan.

Keduanya hanya saling diam selama 15 menit terakhir.

Gadis itu kemudian menghela nafasnya sambil menunduk dalam, membuat sang lelaki langsung memeluknya dari samping.

Revanya. Gadis itu sudah duduk di bangku halaman rumahnya selama 30 menit sebelum akhirnya Galang datang dan ikut duduk bersama untuk menemaninya.

 Gadis itu sudah duduk di bangku halaman rumahnya selama 30 menit sebelum akhirnya Galang datang dan ikut duduk bersama untuk menemaninya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Kak, rasanya disayang sama seorang nenek gimana sih? Pasti enak banget ya. Pengin deh sekali-kali dapet pelukan hangat dari oma."

Galang hanya diam tanpa merespon. Tangannya sedari tadi terus mengusap lengan Revanya berusaha menenangkannya.

"Kak Nara aja selalu di banggain sama oma, masa aku gak pernah si. Padahal aku udah belajar mati-matian buat dapet prestasi terus setiap tahunnya. Tapi oma tetep aja gak pernah bangga sama aku."

"Egois gak sih kak, kalo aku iri sama kak Nara?"

Setiap melihat Revanya seperti ini, Galang selalu merasa menjadi manusia paling beruntung karena mempunyai keluarga yang lengkap dan penuh kasih sayang.

Kalau boleh jujur, Galang gak suka Revanya yang kayak gini. Galang gak suka Revanya yang lemah karena keadaan. Kayak bukan Revanya yang Galang kenal.

Revanya yang Galang kenal itu selalu optimis, dia bakal ngelakuin semua hal yang menurutnya bisa membuat dirinya jadi lebih baik di mata orang lain. Terutama oma nya.

"Lo lupa? Opa lo kan sayang banget sama lo." Ujar Galang pada akhirnya.

"Dan yah. Menurut gue, lo terlalu egois kalo sampe iri sama Kinara. Biar gimanapun, Kinara juga ngerasain hal yang sama kayak yang lo alamin. Dia juga gak disukain sama opa nya kan?"

Revanya yang semula bersandar pada bahu Galang pun menegakkan badannya. "Barusan kakak ngomong gitu bukan karena lagi ngebela kak Nara kan? Bukan karena kak Nara mantan 'kesayangan' kakak?" Ucap Revanya sambil menatap curiga Galang.

"Menurut lo?" Alis Galang terangkat satu.

"Ya menurut aku si iya, sec..--"

"Revanya. Kamu bunda cariin kemana-mana tadi, ternyata di sini." Ucap Bella sambil berjalan mendekat.

Revanya memanyunkan bibirnya dengan ekspresi muka masam. "Bundaaa, Revanya gak ikut deh ya." Rengeknya.

"Loh kok gitu? Tumben, biasanya semangat kalo mau ketemu opa."

"Udah sana lo. Gak usah lebay." Galang menoyor pelan jidat Revanya. "Besok gue temenin beli lightstick EXO yang item. Baru punya yang putih kan lo?"

Revanya berbinar seketika setelah mendengar ucapan Gilang. "Serius?!" Tanyanya semangat membuat Galang mengangguk.

"Aaaa sayang banget sama tetangga akoh." Seru Revanya sambil memeluk erat lelaki itu.

Bella hanya tersenyum melihat interaksi mereka. Inilah salah satu alasan yang membuat dirinya ingin sekali menjodohkan anak gadis satu-satunya itu dengan Galang, tetangga mereka.

Hanya Galang yang bisa menghibur Revanya disaat-saat seperti ini.

•••

"Aduuh, cucu opa. Udah besar aja kamu sayang." Ucap sang opa pada Revanya.

Revanya tersenyum manis kemudian memeluk opanya. "Oppa gimana kabarnya? Sehat?"

"Sehat lah. Opa tuh kalo disana selalu mantengin foto kamu kalo lagi capek. Jadi stamina opa selalu terjaga." Opanya berucap sambil tertawa membuat Revanya dan kedua orangtuanya juga tertawa.

"Yaudah yuk, langsung masuk aja."

Dan disinilah Revanya sekarang, duduk diantara keluarga besar oma dan opanya. Ia duduk tepat di seberang Kinara, membuat keduanya saling menahan tawa jika tak sengaja melakukan kontak mata.

Sereceh itu humor mereka.

•••

[To be continued]

•••

•••

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
BLACK SWANOnde histórias criam vida. Descubra agora