XXIII

145 28 1
                                    

Kau milikku...

Sekujur tubuh Cyro menegang. Matanya terbelalak kaget. Bulu kuduknya meremang. Kilatan rasa takut yang mencekam tergambar jelas di iris matanya ketika bersitatap dengan iris mata berkabut. Suara-suara yang memenuhi pikiran Cyro sangat kelam dan sarat akan tipu muslihat. Menyadari bahwa pikirannya telah diinvasi, membuat jiwa Cyro terguncang.

"Tidak!" jerit Cyro akhirnya sembari meronta.

Dengan sekuat tenaga Cyro mencoba menyingkirkan tubuh yang lebih berat dari tubuhnya. Sayangnya, tindakan itu tampaknya sia-sia. Cyro tidak akan mampu melarikan diri jika hal ini terus berlanjut. Satu-satunya cara yang bisa terpikir olehnya adalah dengan menggapai hati Harry.

"Harry!"

Cyro menampar bahu Harry, dan mengguncangkan tubuh laki-laki itu. Berusaha sekuat tenaga melawan ketakutan yang menyergapnya. Cyro harus bisa menggapai Harry. Ia harus bisa membawa Harry kembali ke kesadarannya atau hal ini akan menjadi akhir tragis untuk mereka berdua.

"Harry! Kembalilah padaku! Singkirkan dia dari pikiranmu, Harry. Kumohon kembalilah padaku."

Hunter itu sudah tidak di sini. Mari kita buat ini menyenangkan. Aku akan membuat kematianmu datang dengan cepat dan tidak menyakitkan.

Mendengar suara penuh janji keji yang pasti itu membuat Cyro menggigil. Menunjukkan kekuatan brutal yang begitu mendominasi. Cyro meronta sekuat tenaga. Ia mencoba menampar Harry, menjambaknya, mendorong tubuhnya, namun hal itu masih saja belum membuahkan hasil. Cyro berusaha memusatkan pikirannya yang dipenuhi pikiran makhluk asing itu untuk menjangkau pikiran Harry.

"Dengarkan aku, Harry." bibir Cyro bergetar saat matanya mencoba mematri langsung ke pupil mata Harry. Kedua tangannya menangkup wajah Harry. Melupakan rasa takutnya untuk sejenak.

"Kau bersamaku. Bersama Cyro. Kembalilah padaku. Kau berjanji untuk melindungiku. Kembalilah, Harry. Kembali padaku sekarang juga."

Mata Harry berkilat lalu terpejam. Rahangnya terkatup rapat. Tangan Harry mencengkeram bahu Cyro dengan kuatnya, seolah ingin meremukkan tulang-tulangnya. Sebulir air mata mengalir turun ke pipinya.

Jangan membuatkan marah, kekasih Hunter. Aku akan membuat kematianmu sangat menyakitkan hingga sang Hunter menemui kematiannya sendiri karenanya.

Detik demi detik berlalu dengan memilukan. Cyro sadar betul bahwa nyawanya dan nyawa Harry sedang berada di ujung tombak.

"Harry, kau harus mendengarkanku. Kembalilah padaku." Cyro terisak pelan, "Lawan dia, Harry. Kau sudah berjanji. Lindungi aku, Harry."

Otot-otot di sekitar tulang rahang Harry menegang. Beberapa kali laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya seolah ingin mengenyahkan mimpi buruk masa lalu. Cyro berdoa di dalam hati berharap Harry segera kembali. Harry berkedip sekali. Dua kali. Lalu ia mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya Cyro bisa melihat warna iris biru samudera milik Harry dan Cyro pun menghembuskan napas lega.

"Harry?" Cyro memanggil nama laki-laki itu dengan isakan pelan.

"Cyro..." Harry merespon pelan.

"Oh Tuhan, syukurlah itu benar-benar kau."

Cyro menggigit bibir bawahnya dan menutupi matanya yang basah oleh air mata dengan satu lengan, sementara lengan lainnya memegang ujung selimut erat-erat. Harry menjauh dari tubuh Cyro. Ia melepaskan cengkeraman mematikannya dari bahu Cyro dan menyingkir turun dari tempat tidur. Matanya terbelalak tidak percaya melihat kondisi Cyro yang menangis dan gemetar ketakutan di tempat tidur.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Harry was-was.

Matanya menyapu sekeliling kamar. Salah satu tangannya memegang kepalanya yang mendadak pening. Untuk sekejap ia merasakan dirinya kehilangan kesadaran, dan saat ia kembali ke akal sehatnya, ia mendapati kondisi Cyro yang mengiris hatinya. Cyro tidak langsung menjawab pertanyaan yang ia layangkan itu. Pria itu masih gemetar sesegukan. Hal itu yang membuat rasa malu dan amarah yang mendidih menerpa diri Harry.

Immortal [Revised Version] [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang