(EPISODE TIGA)

1.1K 12 0
                                    

PUKUL 2230

APARTEMEN VICTORIA VIII, PUSAT KOTA JUNON

JUNON

REPUBLIK RUNE-MIDGARD

WRRRR!!

Kediaman Prof. Harold Cooks—Kepala Staff Penelitian dan Pengembangan Persenjataan Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Rune-Midgard—malam ini terdengar sangat gaduh, suara gaduh itu berasal dari suara mesin penghancur dokumen yang dipaksa bekerja siang dan malam untuk mengunyah dokumen-dokumen rahasia yang harus segera dimusnahkan.

Sedangkan Prof. Dixy, teman dekat dan teman sekantornya itu, terlihat sangat panik, ia membuang ratusan lembar dokumen ke atas perapian apartemen Prof. Cooks secara serampangan.

Ia pun memandangi arloji rolex-nya yang melingkar di tangan kirinya, napasnya terhenti ketika melihat jarum jam yang menujukkan pukul sebelas kurang seperempat—jadwal penerbangan Esthar Air tujuan Junon-Loire yang mereka berdua pesan akhirnya sudah terbang, ”Kita sudah terlambat!!” pekik Prof. Dixy kalap.

”Lebih baik kita terlambat daripada bukti-bukti ini masih ada!” jawab Prof. Cooks sembari terus menjejalkan mulut mesin penghancur dokumen itu dengan beberapa dokumen lagi.

Mesin penghancur dokumen itu mulai terlihat macet karena dan bahkan bau mesin terbakar pun mulai tercium dari mesin penghancur dokumen itu, semuanya harus beres sekarang juga dan secepat mungkin—tinggal sepuluh bendel dokumen rahasia yang harus mereka hancurkan.

Koneksi mereka mengatakan kalau aktivitas terlarang mereka sudah diketahui oleh aparat, dan mereka diperintahkan untuk segera menghilangkan jejak—dengan memusnahkan dokumen keterlibatan mereka—dan kabur ke Loire kalau tak mau berhadapan dengan hukuman mati kalau terbukti melakukan pekerjaan haram mereka itu.

*****

Sedangkan di pintu depan kamar Prof. Cooks, enam orang unit satuan HRT dari MFB—Biro Penegakan Hukum pemerintah Rune-Midgard—berpakaian biru tua, bersenjata dan berperlengkapan lengkap sudah bersiap-siap untuk menyergap dua buruan mereka di dalam, mereka sedang menunggu perintah dari Opsir Statam dan Opsir Neil.

Opsir Statam dan Opsir Andrew akhirnya datang dengan berpakaian preman datang dengan langkah terburu-buru—dengan memegang pistol Glock 18 di tangan kanan, dan surat perintah penggeledahan dan penangkapan di saku kemeja.

“Apa yang kalian tunggu? Dobrak!” komando Opsir Statam kepada para petugas unit HRT sembari memasang kuda-kuda menembak.

Sang komandan unit HRT memberikan isyarat kepada anakbuahnya yang sudah memegang pasak baja yang dipakai untuk menjebol pintu sasaran untuk memulai penyergapan.

*****

BRAKK!!

Pintu apartemen Prof. Cooks jebol seketika dihantam kepala pasak baja, dalam sekejap mata, enam orang berpakaian hitam-hitam dan bersenjata lengkap merangsek masuk.

”MFB!! ANGKAT TANGAN!!” teriak seorang anggota HRT sembari menodongkan senapan MP5A5 ke arah dua ilmuwan itu.

Tanpa diduga, Prof. Cooks yang terdesak mengeluarkan sepucuk pistol dari balik jaketnya, namun dengan cepat seorang HRT langsung membungkamnya dengan dua tembakan di dada.

Prof. Dixy hanya bisa memandangi ngeri rekan kriminalnya itu tergeletak tak bernyawa dengan tatapan kosong, ia pun segera mengangkat kedua tangannya, “A—Ampun! Jangan tembak!!” pekiknya ketakutan.

Prof. Dixy langsung diringkus, beberapa saat sekujur tubuhnya dijamah untuk memastikan Prof. Dixy tidak melakukan hal yang sama seperti rekannya yang naas itu, lalu kedua tangannya dilipat di belakang dengan pergelangan tangannya diripet.

THE STRADS (BAHASA INDONESIA VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang