Chapter 43

16.5K 1.8K 539
                                    

Kali ini, vote dulu baru baca ya.

Taeil menengok kanan-kiri sebelum berjalan menuju meja yang diperintahkan si Nona galak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeil menengok kanan-kiri sebelum berjalan menuju meja yang diperintahkan si Nona galak. Disetiap langkahnya, Taeil berusaha mengingat semua yang dikatakan Tiara tadi. Namun sifat pelupa pria itu muncul di waktu yang tidak tepat, ia lupa siapa yang akan diberikannya satu gelas vodka ini.

Taeil menggeleng kecil, pasti tidak akan salah. Pria itu sampai di meja yang di duduki Dira, tersenyum ramah memberikan satu persatu ke-enam orang itu dengan berbagai rasa minuman yang berbeda.

Tiba saatnya ia memberikan vodka ini dan juga jus mangga, Taeil meneguk ludah gugup menatap bergantian kedua gadis yang sama-sama bergaun hitam, dan sekarang malah duduk bersebelahan.

"Minumannya Nona," ucap Taeil meletakkan kedua minuman itu di tengah-tengah Xiyeon dan Dira, yang asik menonton penampilan salah satu penyanyi ibu kota yang diundang kemari.

Dira menoleh sekilas ke arah Taeil, melempar senyum tipis sebelum kembali menatap ke arah dance floor. Taeil tersentak kecil, tiba-tiba tersipu sendiri diberikan respon seperti itu.

Kemudian ia pamit pergi, tidak lupa mata Taeil mencari-cari si Nona galak yang entah dimana sekarang. Ah biarkan, yang penting ia sudah melakukan perintah gadis itu.

***

"Oh my god! Suaranya serek-serek basah ... so sexy, rahim gue anget jadinya."

Xiyeon berceletuk lirih yang tak digubris sama sekali oleh ke-lima orang itu. Jemari lentiknya meraih minuman yang tersedia di meja, tanpa mengalihkan pandangan pada penyanyi laki-laki itu. Setelah beberapa saat Dira juga meraih minumannya, meneguknya santai hingga tandas.

Ia berdehem pelan, tenggorokannya terasa tak nyaman setelah menyesap minuman ini. Dira menoleh ke samping setelah merasakan colekan di pinggang, melihat Xiyeon nyengir tak jelas sebelum bergumam.

"Ngebosenin banget gak sih?"

Dira mengernyit, mencium sesuatu tak asing. "Kak Xiyeon habis minum apa?"

Xiyeon mengembungkan pipi, sebelum berdiri dari duduknya tanpa menggubris ucapan Dira.

"Lah, tu anak mau kemana?" tanya Haechan memperhatikan Xiyeon yang berjalan agak sempoyongan.

Renjun menegakkan badan, meraih gelas kaca kosong yang tadi dipegang Xiyeon. Mengendus kecil, sebelum meletakkan kembali dengan wajah terkesiap. "Mabuk tuh, minum alkohol kayaknya kadarnya tinggi sampai dia gitu."

Mereka mendelik, serentak menoleh ke arah dance floor dimana Xiyeon berada sekarang.

"Haiii semuaaa!!!"

Beberapa tamu undangan mengalihkan perhatian ke gadis itu. Xiyeon melebarkan senyum, menoleh ke arah dimana Dewa dan Deya berada.

"Untuk Tante Deya kesayangan Xiyeon, selamat wedding happy semoga langgeng sampai mati sama Om yang baru," ucapnya terkekeh memegang mic yang diambil dari penyanyi laki-laki di sampingnya.

Devil Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang