Masakan Italia menjadi menu makan malam Jisung hari ini. Ia menikmati setiap makanan yang masuk ke dalam mulutnya. Mengunyahnya dengan perlahan dan kembali memasukkannya kembali ke dalam mulut ketika makanan dalam mulutnya sudah ia telan dengan baik.
Terlalu menikmati hingga abai dengan keadaan sekitarnya.
Jisung sedang makan malam keluarga. Ya, begitulah faktanya.
Bersamaan dengan keluarga Jiheon yang ikut bergabung. Rutinitas biasa untuk semakin mendekatkan hubungan kekeluargaan.
"Jiheon, bagaimana Amerika?" tanya Tuan Park, ayah Jisung.
"Bagus paman, kuliah di sana cukup menyenangkan." ucap Jiheon sopan.
Jisung tak menanggapi namun telinganya terus menangkap setiap percakapan yang dilakukan.
"Jisung, bagaimana denganmu? Kudengar kau akan launching produk baru pekan depan." Kini gantian ayah Jiheon yang bertanya.
Jisung mendongak, mengangguk sekilas sebelum menjawab. "Ya, semua sudah dipersiapkan dengan baik."
Jisung kembali memakan hidangannya. Tak ada percakapan yang berarti setelah ini, hanya percakapan antara para orang tua yang Jisung dengar.
Jiheon meletakkan sepotong daging ke dalam piring Jisung. Menuangkan air ke dalam gelasnya yang kosong sambil bergumam pelan agar Jisung makan banyak kali ini.
"Yeobo, lihat! Mereka romantis sekali bukan?" goda Nyonya Park membuat Jiheon tersipu.
Tuan Park terkekeh pelan. "Ya, kurasa Jiheon sudah pantas menjadi istri Jisung. Bukan begitu?" tanyanya sambil menatap istri juga keluarga Jiheon begantian. Nyonya Park mengangguk setuju, Jiheon semakin merona, sementara Jisung sama sekali tidak peduli.
"Bagaimana menurutmu, nak? Apa sebaiknya kita langsungkan pernikahan kalian secepatnya?" tanya ayah Jisung pada anaknya.
Jisung tak langsung menjawab. Ia mengambil segelas air yang dituangkan Jiheon tadi dan meminumnya hingga tandas. Semua masih menatapnya, juga Jiheon yang tersenyum manis padanya.
"Ya, mungkin memang sebaiknya aku segera menikah."
•••
"Donghyuck, wajahmu pucat sekali. Apa kau baik?" Wendy bertanya dengan raut cemas yang kentara.
"Aku baik, noona." jawab Donghyuck sambil tersenyum. Dadanya menghangat setiap kali mendapat perhatian dari Wendy. Rasanya seperti memiliki keluarga kembali.
"Kau yakin?" tanya Wendy ragu. Donghyuck mengangguk meyakinkan.
"Baiklah. Istirahatlah sebentar, kurasa kau kelelahan saat ini."
Donghyuck memuntahkan sarapannya ke dalam kloset. Mengeluarkan semua cairan yang sejak tadi mengganjal tenggorokannya. Sesekali memijat tengkuknya sendiri berharap semuanya keluar sekarang juga.
Lama berada di kloset, Donghyuck akhirnya keluar. Berjalan menuju westafel dan mencuci tangannya sekaligus membasuh wajahnya.
"Kau baik?"
Donghyuck terperanjat. Dilihatnya Vernon tengah bersandar di pintu kamar mandi sambil menatapnya.
"Ya, aku baik." ucap Donghyuck.
Vernon menghela napas pelan. Berjalan mendekat dan menaruh telapak tangannya di dahi Donghyuck.
"Kau yakin baik?" tanya Vernon memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby? || Jihyuck
FanfictionRemake story from Vkook- Baby? by _kimnoona . . Lee Donghyuck yang bekerja sementara di perusahaan Park Jisung. Start: 24 September 2019 End: 9 Agustus 2021