Taehyung menautkan alisnya saat melihat wajah Jungkook yang terlihat tak suka. Padahal mereka sudah seminggu tidak bertemu. Taehyung pikir dia akan mendapat pelukan hangat dan rengekan manja seperti biasanya.
"Hai Baby. Tak ingin memelukku?" Tanya Taehyung mencoba bersikap seperti biasa.
"Jangan panggil aku begitu. Aku bukan bayi, Hyung." Jawab Jungkook lalu berjalan masuk ke kamarnya di ikuti Taehyung.
"Koo ada yang ingin Hyung bicarakan."
Jungkook dan Taehyung duduk di pinggir kasur Jungkook. Keduanya terdiam beberapa saat. Sebenarnya keduanya memang ada hal yang ingin dibicarakan hanya saja mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing.
"Koo/ Hyung."
"Kau duluan." Ucap Taehyung yang membuat muka Jungkook menjadi keruh kembali. Bagi Jungkook, ini semacam Taehyung berkata 'ladies first'.
"Tidak. Hyung duluan." Potong Jungkook.
Taehyung menghela nafas mencoba menahan emosi karena sikap Jungkook yang begitu berubah.
"Baiklah. Hyung minta maaf karena sibuk akhir-akhir ini. Hyung merasa kau banyak berubah. Jika ada sesuatu tolong beritahu agar Hyung bisa memperbaiki." Ucap Taehyung kemudian."Hyung bolehkah aku bertanya?"
"Tentu saja, Koo."
Jungkook mengepalkan tangannya merasa sedikit gugup. Tapi dia harus tetap membahasnya. Lebih cepat lebih baik.
"Hyung sebenarnya diantara kita siapakah yang berperan sebagai submassive?"Taehyung tersenyum. Akhirnya tiba juga saatnya membahas tentang hal ini. Seharusnya Taehyung mengikuti saran Jimin untuk memulai skinship dengan Jungkook sehingga Jungkook tau jika Taehyung adalah dominan disini.
"Tentu saja kau, Koo. Kau lebih muda dariku dan aku bisa memenuhi kebutuhanmu. Kau juga sangat cantik bahkan dengan kacamata bulatmu itu."Jungkook sudah menduga ini sebelumnya namun rasanya tetap saja tidak terima saat mendengarnya dari Taehyung secara langsung.
"Kurasa ada yang perlu kita luruskan------mmpphh."Jungkook terlalu terkejut saat Taehyung tiba-tiba menarik tengkuknya dan mencium bibirnya. Ciuman yang begitu berantakan karena mereka hanyalan seorang amatiran namun begitu berkesan karena ini kali pertama bagi keduanya.
Jungkook menjauhkan wajahnya yang tentu otomatis tautan bibir mereka terlepas. Menatap Taehyung yang terengah dengan saliva disekitar bibirnya. Tampak seksi terlebih tatapan sayu Taehyung. Kemudian Jungkook melepas kacamatanya dan kini menarik tekuk Taehyung untuk kembali mempertemukan bibirnya dengan bibir Taehyung sedangkan sang empu hanya mampu pasrah dan memejamkan matanya.
Jungkook tersenyum disela kegiatannya lalu dengan mudahnya mengangkat tubuh Taehyung untuk duduk dipangkuannya. Memeluk pinggang sempit Taehyung dan tentu Taehyung reflek mengalungkan tangannya pada leher Jungkook.
"Jadilah submassiveku, Hyung." Ucap Jungkook pelan membuat Taehyung perlahan membuka matanya dan menatap Jungkook dengan seksama.
"Itu tidak akan terjadi. Kau tetaplah submassive. Aku akan membiayai semua kebutuhanmu dan anak-anak kita kelak." Jawab Taehyung tak kalah pelan namun penuh penekanan tiap katanya.
Jungkook tertawa pelan. Terkesan mengejek.
"Kalau begitu hubungan kita salah, Hyung. Aku adalah dominan bahkan aku tak memiliki rahim seperti orang tua kita. Jika memang kita sama-sama dominan maka kita tak bisa.""Hyung mari akhiri hubungan yang tidak ada masa depannya ini."
"Jimin-ah hiks Jungkook memutuskan hubungan kami." Adu Taehyung sesampainya di apartemen Jimin.
Tentu saja Jimin begitu terkejut mendengar penuturan sahabatnya itu. Terlebih Taehyung datang dengan mata sembabnya dan terisak.
"Hei bagaimana bisa?" Tanya Jimin sambil berjalan menghampiri Taehyung yang berdiri di belakang pintu.
Taehyung menceritakan semuanya secara detail sembari berjalan menuju ruang tengah lalu duduk disofa abu-abu kesayangan Jimin.
"Kenapa? Tak ada salahnya menjadi submassive, Tae. Ini adalah soal perasaan. Mau kau jadi submassive atau dominan sama saja." Ucap Jimin tak habis pikir dengan alasan putusnya Taehyung dan Jungkook yang begitu kekanakan.
"Bagaimana bisa? Kau tau aku adalah pria lurus pada awalnya. Hanya pada Jungkook aku rela belok begini."
"Jangan keras kepala, Kim. Kau harus tau jika kau jadi pihak bawah maka kau akan dilindungi Jungkook. Kau juga tak perlu bertingkah lain. Itu hanya berlaku untuk saat berhubungan seks. Hanya antara menusuk atau ditusuk."
"Ya! Tetap saja aku tidak bisa. Kenapa kau membela Jungkook?"
Jimin memutar bola matanya malas. Percuma saja bicara pada Taehyung. Dia masihlah berpikir kekanakan bahkan diusianya yang sudah dewasa. Lagipula tak ada salahnya jadi pihak bawah.
"Kalau begitu cari saja pacar wanita. Kau tentu tak perlu beradu untuk posisi."
"Tentu saja! Aku akan mencari pacar wanita agar semua orang tau jika Kim Taehyung bukanlah submassive."
"Terserahmu saja, Kim."
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY KOO (KOOKV/KOOKTAE) END
FanfictionSaya tidak tau apa yang sedang saya tulis.