Skip..

"Chocho ayo pulang!" Karui datang untuk menjemput anaknya.

"iya mama" Chocho pun langsung berpamitan dengan teman-temannya dan berlali menuju sang mama.

"Shikadai sebaiknya kita juga pulang, sudah soreh"

"iya, ayo" Shikadai menyetujuinya.

"Boruto, Sarada kita pamit ya"

"iya" jawab Boruto.

Setelah semua teman-temannya pulang, tinggallan Boruto dan Sarada berdua.

"apa kau mau tetap menunggu bibi Sakura? Bukan kah tadi dia bilang kalau dia mau bekerja pasti dia sibuk-ttebasa" ucap Boruto.

"tadi dia bilang mau menjemput ku, aku mau menunggunya kalau kau mau pulang, pulang lah" jawab Sarada.

"mana mungkin aku meninggalkanmu sendirian, tadi bibi Sakura memintaku untuk menjagamu"

"aku tetap mau disini"

"tapi ini sudah hampir gelap, kita pulang ke rumahku saja dulu, nanti bibi Sakura menjemputmu di rumah ku"

"tapi.."

"sudah lah, ayo" Boruto lagi-lagi menarik tangan Sarada agar ikut pulang bersamanya.

Sarada akhirnya hanya bisa pasrah dan mengikuti Boruto.

"tadaima" ucap Boruto saat tiba di rumahnya.

"kakak pulang" Himawari berlari menuju sang kakak.

"oohh... ada Sarada-chan rupanya" ucap Hinata

"iya, tadi bibi Sakura bilang dia mau bekerja" penjelasan Boruto.

"ooh begitu ya, Sarada-chan disini saja dulu sampai mama pulang yaa.. bermain bersama Boruto dan Himawari" ucap Hinata.

"iya" jawab Sarada malu-malu.

"kakak Sarada ayo main dengan Himawari" Himawari menarik tangan Sarada dan mengajaknya bermain bersama.

"Boruto bajumu kotor, ayo mandi dulu sana nanti ayah pulang loh" titah HInata.

"eh? Pasti ayah marah kalau melihat pakaianku-ttebasa"

"makanya, sana mandi dulu lalu siap-siap makan malam"

"iya ibu"

Setelah mandi, Boruto ikut bermain bersama Himawari dan Sarada sambil menunggu waktu makan malam.

"tadaima" ucap seseorang yang baru saja datang.

"itu ayah" ucap Himawari langsung berlari menuju sang ayah dan memeluknya.

"ayah lihat aku menggambar diriku dan ibu" Himawari memamerkan gambarnya pada sang ayah.

"ooh.. itu bagus-dattebayo" apresiasi Naruto sambil mengusap pucuk kepala sang putri.

"ayah lihat ada kakak Sarada juga" lanjut Himawari.

"Sarada?" Naruto langsung tersadar dan menghampiri Sarada.

"sepertinya Sakura-chan sedang sibuk" ucap Hinata yang sedang menyiapkan makan malam.

"begitu ya" Naruto tersenyum pada Sarada "Sarada jangan sungkan-sungkan ya.. anggap saja rumah sendiri, kalau sarada butuh sesuatu katakan saja oke" Lanjut Naruto.

"iya paman"

"Sarada selalu begitu ayah, dia selalu malu-malu kalau tidak dipaksa dia tidak akan mau ikut dengan Boruto pulang ke rumah" Boruto mengadu pada Naruto.

"itu tidak benar" Sarada menangkalnya.

"memang benar, tadi bahkan kau mau menunggu bibi Sakura sendirian di taman" Boruto tak mau kalah.

"ya.. karena.."

"tuh kan benar"

Naruto tersenyum namun tiba-tiba Sarada mengatakan sesuatu.

"paman apa boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Sarada.

"boleh, tanya banyak juga boleh kok" jawab Naruto.

"kenapa papa ku tidak pernah berada di desa?" tanya Sarada.

"eh?" Tak hanya Naruto, Hinata pun ikut terkejut.

"soal itu.." Naruto terlihat ragu-ragu untuk menjawab.

"aku juga ingin tahu-dattebasa" Boruto ikut penasaran.

"mama bilang kalian bertiga teman sejak kecil, itu berarti selain mama, paman juga tahu dimana papa kan?" tanya Sarada lagi.

Naruto mencoba mencari jawaban yang tepat atas pertanyaan Sarada.

"papa Sarada sedang menjalankan misi yang sangat penting" jawab Naruto.

"ibu juga selalu bilang begitu tapi aku tidak mengerti misi apa yang dia jalankan dan kenapa dia tidak pernah pulang, apa dia tidak menyayangi kami" Sarada menunduk.

"e-eh? Bu-bukan begitu-dattebayo, papa Sarada itu berada di luar desa karena sedang menjalankan misi rahasia yang sangat penting bagi keamanan desa, alasan kenapa dia belum pulang karena..." Naruto masih mencari alasan agar Sarada tidak membenci ayahnya "karena... " Naruto terlihat tak bisa melanjutkan kata-katanya.

"karena hanya papa Sarada yang bisa melakukannya" Hinata tiba-tiba datang dan melanjutkan ucapan Naruto "papa Sarada itu orang hebat, dia berada di luar desa demi menjaga kemanan desa agar Sarada dan mama Sarada bisa tetap aman, bukan hanya kalian tapi seluruh warga desa, papanya Sarada itu sangat menyayangi kalian maka dari itu dia terus menjaga kemanan desa dan belum punya kesempatan untuk pulang namun meski begitu, kalian akan terus terhubung satu sama lain, saat ini Sarada mungkin belum begitu paham tapi percaya pada bibi kalau papa Sarada bekerja keras demi Sarada dan juga mama Sarada" Hinata memberi pengertian pada Sarada.

"begitu ya" jawab Hinata.

"iya"

"daripada memikirkan itu lebih baik kita makan-dattebayo, aku sudah lapar" Naruto mengalihkan pembicaraan"

"aku juga-dattebasa" Boruto ikut menimpali.

"sekarang kita makan malam bersama ya, Sarada" Hinata mengajak Sarada ikut makan malam bersama keluarga Uzumaki.

Sarada pun akhirnya terus berada di kediaman keluarga Uzumaki hingga Sakura akhirnya datang menjemputnya.


NEXT PART

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan karena author penulis amatiran.

Jangan lupa vote dan komen ya! Terimakasih, sampai jumpa di part selanjutnya...

MALAIKAT KECIL ✔Where stories live. Discover now