02| Pulang Kampung

3.6K 754 169
                                    

H a l l o ...

Aku datang lagi, jujur ini cerita semi religi pertama yang aku tulis, semoga gak ngecewain kalian ya :")

YUK SEMANGATIN AKU❣

-HAPPY READING-

•••

"Udah izin lo?" tanya Cla sembari mengunyah salad yang jadi makan siangnya. Nih orang emang lagi progran diet gitu, tapi sering banget khilafnya. Kayak misalkan ... "Mcd katanya ada menu baru, ke sana kuy!" Kayak gitu contohnya.

"Yaelah Cla malu kali ama salad lo," celetuk Vel.

Cla nyengir lebar.

"Lagian mau aja makan rumput gitu, kayak kambing tahu gak," tukas gue.

Sontak Cla natap gue sinis. "Iya deh iya yang udah punya body goals mah makan banyakpun timbangan gak naik."

Gue garuk belakang kepala, maksud gue gak kesana suer deh.

"Jadi lo udah izin sama pak Jeffry?" tanya Vel.

"Bel ...."

"Udah pasti di izinin sih kalo kata gue mah," sela Cla memotong ucapan gue.

"Belom tentu anjir," protes gue. "Masalahnya kerjaan lagi banyak-banyaknya. Tahunya boleh izin tapi pas balik lagi meja gue udah ganti nama."

"Meja lo udah pindah tempat ke ruangan dia," koreksi Vel sembari terkekeh lebar.

"Sialan!"

"Rencananya lo mau izin kapan?"

"Setelah istirahat. Biar kalo di izinin gue mau langsung cabut. Kerjaan hari ini udah gue selesain semua soalnya."

"Wihh, gila sih. Gak salah jabatan lo udah lebih tinggi dari kita."

"Bukan apa-apa, biar cepet kelar aja. Gue gak suka bawa kerjaan ke rumah soalnya."

Keduanya mengangguk, mereka pasti paham betul sama semua sifat dan tabiat gue baik itu buruk ataupun baik. Karena kita udah sahabatan sekitar 4 tahun, dari gue cupu banget sampe modis kayak gini.

"Bentar lagi abis nih jam istirahat," ucap Cla sembari mengamati jam tangannya.

Gue ngangguk setuju. "Kalo udah makannya, kuy lah masuk," ajak gue.

Mereka setuju, setelah Cla membenahi lauch boxnya kita kemudian bergegeas ke dalam kantor lagi dan duduk di kubikel masing-masing.

Udah gue bilang 'kan, walau di luar liar tapi di dalem kantor kita profesional.

Gue senyum ketika Jeffry ngelewatin barisan kubikel pegawai untuk mencapai ruangannya yang ada di paling pojok.

Dan setelah memastikan dia masuk, gue kemudian mulai berdiri, sebelah tangan gue membuka laci meja dimana surat izin udah gue persiapkan tadi pagi.

Setelahnya gue berjalan menuju ruangannya. Di belakang sana Vel sama Cla ngasih semangat ke gue yang gue balas dengan ucapan terimakasih.

Tok ... tok ... tok

Pintu gue ketok sepelan dan sesopan mungkin, takutnya kalo kekencengan doi marah.

"Saya zie pak," ucap gue setelah ketokan selesai.

Tanpa menunggu lama Jeffry nyahutin ucapan gue di dalam sana. "Masuk!"

Gak nunggu lama gue kemudian membuka pintu dan berjalan masuk sampai tepat berada di hadapannya.

Dear, Dirga | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang