BAB 6 : Pertemuan Kedua - 2 (Revised)

102K 7.9K 28
                                    

Hari ini akan Nayara tetapkan sebagai hari tersial dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini akan Nayara tetapkan sebagai hari tersial dalam hidupnya. Bagaimana bisa ia bertemu dengan orang yang sama dua kali, tanpa disengaja, dan dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Apalagi orang itu adalah orang yang paling tidak ingin Nayara temui lagi seumur hidupnya. Sudah 9 tahun lamanya ia tidak bertemu dengan Arsen sama sekali dan nama Arsen perlahan-lahan mulai terlupakan olehnya. Tetapi hari ini, ia sudah bertemu Arsen 2 kali, dan parahnya secara tidak disengaja. Sepertinya takdir tidak mengizinkan Nayara melupakan laki-laki itu.

Tanpa menyapa Nayara dan teman-temannya terlebih dahulu, Arsen langsung mengajak Kaila pulang. "Kai, ayo pulang".

Belum sempat Kaila menjawab ajakan Arsen, Kirana tiba-tiba memotong percakapan mereka. Sahabatnya itu menyapa Arsen ramah, selayaknya menyapa teman lama yang sudah lama tidak bertemu.

"Hai, Ar.. Apa kabar lo? Udah lama yah kita gak ketemu"

Reflek, Nayara langsung menatap Kirana dengan kedua alisnya yang naik. Ia bingung dengan sikap Kirana yang ramah kepada Arsen. Seingatnya, dulu Kirana sangat membenci Arsen karna telah menjadikan Nayara bahan taruhan.

"Baik. Kai, mama udah nungguin." Arsen membalas singkat dan kembali mengajak Kaila pulang.

Dari awal kedatangan Arsen ke mejanya, Nayara tidak menolehkan kepalanya ke arah Arsen sama sekali. Jangankan menoleh, melirik Arsen saja tidak. Nayara sibuk dengan hp-nya yang berada di atas meja. Ia menscroll timeline instagram dan membuka story teman-temannya untuk mengalihkan perhatiannya dari Arsen. Akan tetapi, kalimat selanjutnya yang diucapkan Kirana membuat Nayara kembali manatap sahabatnya itu. Nayara menatap tajam Kirana, sahabat jahanamnya.

"Duduk dulu kali, Ar. Ngobrol-ngobrol dulu kita. Kaila juga masih mau kangen-kangenan sama Nay. Udah lama mereka gak ketemu" tawar Kirana.

Apa-apaan sih nih anak?!? Minta digeprek terus dicabein banget mulutnya!

"Tuh tarik bangku aja kesini" tambah Kirana.

Bener-bener mulutnya minta digeprek terus dicabein, biar jadi menu baru geprek bensu!

"Nggak Ki, lain kali aja, terima kasih. Kai, ayo." tolak Arsen halus.

Kayaknya dia sadar gw gak nyaman dan gak ingin dia di sini. Makanya dia nolak tawaran Kirana. Tapi, baguslah dia sadar. Gw emang gak nyaman kalau dia ikut duduk dan ngobrol di sini. Good job Arsenio Rahagi Aldric, abaikan aja usulan dari manusia jahanam yang bernama Kirana itu!

Kaila mendecak pelan sebelum menjawab dan berpamitan, "Ck. Iyaa. Ka Ara, Ka Kiran, Ka Rey, aku pamit pulang dulu yah.."

Sejujurnya Nayara tidak tega melihat muka ditekuk Kaila ketika berpamitan. Nanti Nayara chat Kaila saja untuk mengatur jadwal ketemuan untuk mereka berdua. Untung tadi mereka sudah bertukar no telepon satu sama lain.

"Iya, hati-hati yah, Kai" balas Nayara, Kirana, dan Reyna bergantian.

Sepeninggalan Arsen dan Kaila, Kirana mulai memuji-muji ketampanan Arsen yang tidak luntur sama sekali, bahkan bertambah berkali-kali lipat menurutnya.

"Gilaa si Arsen makin ganteng aja. Pantes kalau ada mantannya yang susah move on" ucap Kirana sengaja untuk meledek Nayara. Nayara tau Kirana hanya meledeknya, tapi Nayara tetap tidak terima jika disebut belum move on dari Arsen. Kata siapa dia belum move on dari laki-laki itu. Dia sudah move on. Maaf, Nayara tidak menganut prinsip "First love never dies".

"Heh? Siapa maksud lo yang susah move on?" sembur Nayara tidak terima.

"Mantannya Arsen. Oh iya, lu juga mantannya Arsen yah, Nay " balas Kirana pura-pura lupa. Kirana memang paling senang menggoda Nayara. Menurutnya, ekspresi yang dikeluarkan Nayara sangat lucu.

"Nyebelin lo! Kok lo jadi muji-muji dy sih. Perasaan lo dulu benci sama dy karna udah jadiin gw bahan taruhan"

"Lah, emang ganteng. Masa orang ganteng gw bilang jelek. Btw, gw gk pernah bilang gw benci sama Arsen. Gw cuma marah sama kelakuan dy yang jadiin lo pacar demi taruhan murahan sama temannya tuh si Nino"

"Jadi itu yang namanya Arsen?" sela Reyna dan langsung dijawab oleh Kirana dengan anggukan kepala.

"Gila, gila, gilaa~ Mimpi apa lo punya mantan seganteng itu. Selama ini lo cerita tentang dy, gw kira dy gk seganteng itu" tambah Reyna yang ikut memuji visual Arsen.

"Kok lu juga ikut-ikutan sih, Rey! Tau ah, nyebelin lo berdua. Sebenernya yang sahabat kalian tuh gw apa dia sih?"

"Sahabat lo lah. Tapi kalau dia mau jadiin gw sahabat, gw bakal terima dengan senang hati sih" jawab Reyna sambil tersenyum genit.

"Idihhh najis lo, Rey"

"Jijiiikk"

"Eh, tapi Nay, kalau dilihat dari kejadian hari ini dan cerita lo tadi, lo kan udah lama gak ketemu dy dan tiba-tiba hari ini ketemu sama dia, dua kali lagi, kayaknya lo berdua berjodoh deh" cetus Reyna tiba-tiba.

"Hehh, mulutnyaa!" pekik Nayara.

"Hmm.. Masuk akal omongan lo, Rey " sahut Kirana.

"Apaan sih kaliaaaann????"

"Apaan sih kaliaaaann????"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enchanté, Ex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang