5 ( revisi ✔️)

Start from the beginning
                                    

"Guee juga"

"Maaf buat yang cowo gaboleh karena bukan muhrim" ujar Bella sembari mengusir meraka semua.

"Mahrom Bella" ralat Vania

"Ah iya dah sama aja" jawab Bella acuh

Sasya menggelengkan kepalanya pelan, padahal menurutnya matematika gampang jika mereka mau belajar.

"Aku gamau ngasi contek kita kerjain bareng-bareng dan aku ajarin kalian ya biar paham, jadi soal transpose matriks harus tahu caranya disini kan matriks A....." Sasya terus menjelaskan mereka semua tanpa salah sedikitpun. menurut mereka penjelasan Sasya lebih mudah dipahami daripada gurunya sendiri ketika mengajar.

Dari luar jendela terdapat seseorang memandang Sasya dengan penuh benci ia mengepalkan tangannya erat.

"Lihat apa akibat lo udah rebut Altezza dari gue bitch" geramnya, dia langsung berlalu dari sana dengan tatapan tajamnya.

••••

Kring kringgg

Semuanya tengah berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin, tetapi sebelum itu mereka menuju meja bu Dita untuk mengumpulkan tugas.

"Wahh gila Sya lo ntar mau jadi guru matematika ya? Kok bisa sih soal yang susah aja lo bisa kerjain" ujar Bella takjub

"Semua karena Allah yang bantu" jawab Sasya sembari tersenyum.

"MasyaAllah, btw Sya lo istrinya ka Al ya?" Tanya Nita penasaran

"Hah?? K-kalian tahu dari mana?" Tanya Sasya  nadanya bergetar.

"Tahu dari kak Gibran sahabat kak Al" jawab Nita, Sasya menghela napas pelan mungkinkah sudah tersebar tumir mereka menikah? Bagaimana jika fans suaminya tidak suka terhadap Sasya.

"Iyaa" jawab Sasya pelan

"Kok bisa sihhh!!!"

"Hah!!!"

"Wahh gilaa Al si anti sama cewe nikah sama cewe sholehah, pinter pula." Goda Cindy terhadap Sasya, Sasya hanya bisa tersenyum karena reaksi temennya tidak seperti apa yang dia bayangkan.

"Samawa yaa Sya"

"Samawa"

"Samawa"

"Makasih semuanya" jawab Sasya pelan sembari mengelap air matanya yang sempat menetes.

"Kalo ada yang jahatin lo kita maju semua" ujar Bella

"Betul tuh"

"Betul betul betul"

"'Makasih semuanya, yaudah sini aku kumpulkan buku kalian. Kalian pasti laper kan" ujar Sasya

"Gue ikut Sya" ujar Vania, saat hendak berdiri Sasya menahannya.

"Aku sendiri dikit ini. Yaudah makasih kalian sudah mau belajar sama aku" ujar Sasya lalu beranjak dan pergi dari kelas.

"MasyaAllah ya beruntung tuh Al punya cewenya kaya Sasya yakan guys" ujar Cindy sembari terus melihat tubuh Sasya yang berjalan keluar, tak ada sahutan dia langsung menoleh.

"Jancok di tinggali aku"

•••••

Setelah selesai mengantar buku Sasya berjalan santai, tak lama seperti ada yang menyangkal kakinya lalu dia terjatuh hingga kepalanya terbentur lantai.

"Aduh.." ringisnya pelan, dia berusaha berdiri lalu badannya pun langsung di tendang hingga kembali tersungkur.

"Jadi cewe gausah gatel bisa? Lo pasti kan yang rayu dia supaya dia bisa sama lo" ujar Curly dengan tangannya yang bersendekap.

"Ga ngaca? Lo jauh beda untuk Altezza, penampilan lo aja udah kaya teroris." Ujar Gabriel

"Hikss engga kak" jawab Sasya sembari menggelengkan kepalanya. Lalu saat hendak bangun kembali tangannya sudah di injak uleh sepatu Curly.

Krakkkk

"Aaarrghhhhh!!! Hiks sakit kak" ujar Sasya semabri terus berusaha melepaskan tangannya, tanpa belas kasihan curly menambah tenaga injakannya"

"Aarghhhh hikkssss kakk" teriak Sasya sudah tidak kuat menahan nyeri di tangannya.

Tak lama dari arah belakang Altezza datang dengan langkah lebarnya, dia menatap tajam Curly lalu menendang kaki Curly.

"APA-APAAN... ehhh ayang liat tuh dia udah berani deketin kamu" ujar Curly menghampiri Altezza dan hendak memeluknya.

"Pergi" ujar Al

"Gamau aku kangen" ujar Curly

"KALO GUE BILANG PERGI YA PERGI" bentak Altezza dengan urat-urat di lehernya, Curly tersentak kaget, dia menatap Sasya dengan tajam lalu pergi dari sana.

"maaf gue gbisa jagain lo dari mereka maaf gue teledor" ujar Altezza pelan, Sasya berusaha bangkit Lalu dibantu oleh Altezza perlahan.

"Gapapa kakkk" jawab Sasya

"YaAllah dahi kamu berdarah ayo ke UKS" ujar Altezza dia langsung menggendong tubuh Sasya.

Young mom [ revisi ]Where stories live. Discover now