Setelah kepergian kedua orang tuanya kini (y/n) hanya tinggal berdua bersama adiknya jungwon.
Jungwon adalah orang yang paling berharga di dalam hidupnya, dia sudah berjanji untuk menjaga jungwon selamanya.
Sedaritadi (y/n) memperhatikan wajah adiknya yang masih tertidur pulas, sambil sesekali mengelus kepala adiknya.
"Cepat tumbuh besar, kakakmu akan selalu ada di sampingmu, mendukungmu dalam keadaan apapun" Gumam (y/n) sambil mengelus kepala adiknya.
Lalu keluar dari kamar jungwon untuk membuat sarapan.
Tak lama jungwon keluar dari kamarnya, lalu berlari memeluk (y/n).
"Selamat pagi noona" Sapa jungwon.
"Selamat pagi juga wonnie, cepat siap-siap sekolah" Kata (y/n), jungwon melepaskan pelukannya lalu menghadap kearah (y/n).
"Wonnie mau bantu noona buat sarapan" Kata jungwon, (y/n) tersenyum lalu mengelus kepala jungwon.
"Ya ampun, sejak kapan wonnie jadi cowok yang manis kaya gini" Kata (y/n) sambil mencubit kedua pipi jungwon.
"Jadi noona apa yang perlu jungwon bantu?" Tanya jungwon.
"Sekolah yang bener, jangan pernah bolos sekolah" Kata (y/n) sambil tertawa.
"Noona~" Gumam jungwon kesal.
"Aigoo, jangan marah, lagi pula noona udah hampir selesai, udah sana mandi trus siap-siap sekolah" Jungwon pergi ke kamarnya lalu bersiap untuk pergi ke sekolah.
(Y/n) diam-diam mengambil koran untuk mencari pekerjaan sampingan,entah karena alasan apa kemarin ia tiba-tiba dipecat oleh atasannya dari perusahaan tempat ia bekerja.
Ia terus menandai pekerjaan sampingan di koran, lalu melipat kembali korannya dengan cepat karena jungwon sudah keluar dari kamarnya dan sedang menuju kearah (y/n).
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
"Oho, ms. Yang sejak kapan baca koran, nonton berita aja jarang" Kata jungwon dengan nada jahilnya.
"Kenapa emang gak boleh noona baca koran?"Kata (y/n) dengan nada kesal.
"Boleh sih,gak normal aja" Kata jungwon,(y/n) mendekati jungwon dan mulai menggelitiki badan jungwon.