Bab 8 | 🌸Kerja Kelompok/Ngerumpi?🌸

2.3K 302 104
                                    

8. Kerja Kelompok atau Ngerumpi?

"Dia dan lho itu ibarat stratifikasi terbuka, dia ada di tingkat tertinggi dan lho di tingkat terendah, tapi lho bisa mengejar ketinggalan lho dan melangkah lebih tinggi untuk gapai dia."

-Marisa Rahma Alifah-
From: TRUE UKHTY
.
.
.

Setelah usai rapat OSIS. Almira dan Marisa bergegas pergi untuk ke rumah Jihan. "Sa!" panggil Jordan yang mengendarai motor. Marisa menoleh.

"Lho mau ke mana Sa?" tanya Jordan.

"Gue mau nugas kelompok di rumah Jihan, Dan."

"Gue antar yok!" ajak Jordan.

"Tapi Al---"

"Duluan aja Sa! Gue naik taksi aja. Sekalian siapin pesanan bakso gue tadi," ucap Almira sambil mengedipkan salah satu matanya.

"Oke deh Al, babay," ucap Marisa.

Baru beberapa detik Marisa dan Jordan pergi. Di susul oleh Ilham dan Nizam. "Lho nunggu siapa?" tanya Nizam melihat Almira.

"Taksi."

"Mau gue antar?" tanya Nizam. Almira menggeleng.

"Oh ya udah, ayo Ham!" ucap Nizam.

Setelah mereka pergi, terakhir disusul oleh Alvino. "Masih nunggu jemputan Al?" Almira mengangguk.

"Ya udah nebeng gue aja. Arah kita kan sama," ucap Alvino.

"Tapi taksinya---"

"Lama nunggu taksi. Buruan! Entar nugasnya kaga kelar," jelas Alvino. Membuat Almira setuju dibonceng Alvino.

Perjalanan demi perjalanan mereka lalui, suasana siang hari yang sejuk seolah menyapa mereka. Almira melihat sekelilingnya, jarang sekali baginya naik motor. Dia lebih sering naik mobil atau taksi.

"Al! Lho tadi hebat banget loh .... Kata-kata lho juga bijak banget," ucap Alvino.

"Oh yah? Baguslah."

"Iya serius dah, gue heran lho bisa buat kata-kata Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari itu gimana sih?" tanya Alvino.

"Entahlah, itu mengalir dengan sendirinya."

"Aelah laut kali yang ngalir mah. Tapi gue salut sama lho yang bisa sabar ngadepin sesuatu masalah dan engga marahin dia," ucap Alvino.

"Lagian ngapain juga marah, engga guna Vin. Bokap nyokap gue aja kaga pernah tuh marah-marah engga jelas. Mereka menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Dan gue juga berusaha ingin seperti mereka," ucap Almira.

"Mantap."

***

Setelah setengah jam perjalanan. Akhirnya tibalah di rumah Jihan yang lebar. Almira dan Alvino masuk bersamaan disertai salam.

"Wah mantap. Bakso gue," ucap Almira antusias dengan segera ia mencuci tangannya dan makan dengan lahap.

"Kita juga makan dulu!" ajak Jihan sambil menyodorkan bakso kepada Marisa dan Alvino. Mereka berdua mengangguk.

True Ukhty | Telah Terbit✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang