Kamu wajib menjadi pilihan pertama dan terakhir ku.
.
.
.
.
."Shit"umpat Kei keras saat tak sengaja melihat postingan instagram Fandon yang menampilkan sebuah vidio yang memperhatikan kenan dan Hars sedang bermain game, Dimas dan juga Ninin yang sedang duduk disamping ranjang uks, dan saat Fandon menzoom layar--terlihat jelas jika perempuan yang tidur di ranjang uks itu tak lain dan tak bukan adalah Rina, istri kecilnya yang malang.
Dia harus bergegas pulang dan memastikan dengan mata kepalanya sendiri keadaan Rina.
Oke dirinya memang lebih sering berantem dari pada memberikan perhatiannya pada rina. Tapi kan itu tak menampik kalau status rina itu adalah istri sah nya, Dan prinsipnya sedari dulu dirinya boleh menjadi cowok playboy, tapi nikah cuma harus sekali dalam seumur hidup.
"Gue Pulang"ucap Kei sambil berlalu begitu saja melewati Gia yang duduk tepat disampingnya.
Gia yang melihat perubahan sikap Kei segera mengikutinya dari belakang. Bahkan dari jarak yang tak terlalu dekat dengan Kei, Gia bisa merasakan hawa dingin yang menguar dari diri Kei.
"Kok pulang!?"protes Gia berteriak pada Kei saat sang pacar itu dengan tiba-tiba nya berkata ingin pulang tanpa ada memberikan kejelasan sedikitpun.
"Ada urusan penting"ucap kei tanpa menghentikan langkahnya ke tepi pantai dimana mobilnya disana berada.
Tanpa menunggu Gia yang berjalan begitu lambat dibelakang sana, Kei segera menghidupkan mobilnya bersiap menjalankan mobilnya jika saja gia tak merentangkan tangannya didepan mobil dengan mata yang menyorot tajam kei, Gia bergegas masuk kedalam mobil sebelum kei benar-benar menelantarkan nya.
Kei benar benar kejam. Tapi itulah dirinya sebenarnya jika berada dengan orang luar.
*****
"Kei- gue beneran gapapa"jengah Rina dengan kelakuan kei yang sedari tadi tak berhenti menanyakan pertanyaan yang sama.
"Tapi Lo bener-bener gapapa?, Ga ada yang berasa sakit? kepala lo mungkin?" Tanya kei entah yang ke berapa kalinya.
"Gue gak papa"ujar Rina sambil menakan setiap kata.
"Kepala gue sehat"lanjutnya
"Lagian kenapa Lo bisa pingsan?"
"Ya gini , contoh contoh Manusia yang menuhin bumi doang. Ga guna banget hidupnya"sarkas Rina dengan omongan pedas nya, sambil menatap kedua mata Kei tajam.
"Kok gitu sih ngomong nya."
"Ya lagian, orang sakit masih aja ditanyain" Dumel Rina yang perlahan menyibak selimut dan turun dari kasur melangkah kan kakinya menuju kamar mandi.
"kebanyakan jalan sama cewek stres, otaknya ikut stres"ucap Rina di dalam kamar mandi yang memang tidak dibuat kedap suara sehingga Kei bisa mendengar dengan jelas suara Rina."Mulutnya itu lohh"gumam Kei
"makin kesini makin jadi"lanjutnya yang sedari tadi hanya diam dipinggir kasur sambil melihat kelakuan Rina.
*****
"Mie di kardus samping kulkas dimana?"tanya Rina tiba-tiba duduk di sofa tepat di samping Kei. tangan kanannya memegang buah apel yang sudah tersisa sedikit lantaran sedari tadi sudah menemani nya mencari mie.
Kei yang lagi asik main handphone menolehkan atensinya menghadap Rina sambil menggeleng pelan. Mencoba mengingat apa yang sudah dia lakukan dengan mie Rina.
"Mie instan ?"
"Ho oh"sambil mengangguk an kepalanya.
Mengerutkan dahinya, Kei mencoba mengingat sekali lagi. Sebelum matanya membola mengingat mie nya tadi dia kasih semua ke orang pinggir jalan saat dia tak sengaja bertemu di pinggir rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keirina
Teen Fiction(Slow update) Hanya menceritakan sebuah cerita klise dimana memperlihatkan gampang susahnya Rina dalam merubah cowok playboy+nakal Menjadi cowok yang sebegitu bucin padanya. "Keiiiiiiiii"teriakan Rina begitu menggelegar memenuhi setiap sudut rumah M...