21. 15 FEBRUARI 2019

17 8 0
                                    

Sudah sangat lama sejak terakhir kali Aku melakukan observasi di kediaaman Eline. Observasi terakhir yang membuat Naya sampai masuk ke rumah sakit karena kebodohan ku. Seharusnya saat itu Aku tidak meng iyakan permintaan nya untuk ikut bersama ku melakukan observasi tentang gangguan itu. tapi... entahlah. Semunya sudah terjadi dan Aku tak bisa menyesali apapun.

Hari ini Jum'at 15 Februari 2019 beberapa hari sejak Naya pulang ke rumah. semuanya normal, dan kuputuskan untuk tidak melanjutkan observasiku karena Aku sudah mendapat kesimpulan dari apa yang Aku alami. Dan juga, kalau Aku melanjutkan apa yang sudah Aku mulai, takutnya Naya akan ikut dan kembali terancam.

Pukul 12.30 PM atau setengah satu siang, Abah menelepon dan mengabarkan kalau dia sudah dalam perjalanan ke rumah. dan dari nada bicaranya, Abah sangat sedih dengan apa yang terjadi pada Naya. harapanku sebenarnya bukan hanya tentang kesembuhan Naya, tapi juga apa yang terjadi pada Eline bisa segara selesai.

"Nyet, lain kali dengerin kata Gue ya. Liat nih, sampe sakit gini. Gue gak mau Lo sampe kenapa-napa. Gue selalu larang Lo buat ikut, karena ini yang Gue takutin. Lo itu sensitif nyet." Ucapku pada Naya yang terbaring.

"iya maafin Gue ya."

"oh iya, Abah bilang bentar lagi sampai ke rumah." ucapku.

Kamu tau? Saat kalimat itu ku ucapkan, suara bel rumah terdengar di telingaku. Suara yang begitu jelas. Aku berjalan turun ke lantai satu menuju garasi untuk membuka pintu rumah. takutnya itu Abah dan Bunda.

"wah cepet banget Abah sampe. Baguslah. Berarti perjalanannya lancar." Ucapku.

(Abah hanya mengangguk tanpa menjawab apapun).

"masuk Bah, Bun. Naya rindu banget sama Abah dan Bunda."

(Abah dan Bunda masuk ke dalam rumah tanpa berbicara apapun).

(Kami berjalan ke arah kamar tempat Naya beristirahat).

"ini kamar Naya." ucapku sesaat setelah membuka pintu kamar.

Aku sangat ingat, kala itu Aku tidak menghadap kebelakang sama sekali. Naya sempat bertanya kepadaku tentang apa yang Aku sedang lakukan. Karena setauku apa yang saat itu kulakukan adalah hal yang terjadi dengan kesadaranku sendiri.

"Lo ngapain nyet?" tanya Naya dengan nada lemas.

"nih ada Abah sama Bunda baru sampe. Lo gak ada niatan buat nyambut gitu?"

"Abah? Bunda?" ucap Naya kebingungan.

"iya ini." Ucapku seketika menghadap ke belakang karena perkataan Naya.

"mana Nyet?"

(Aku hanya terdiam dan tak tau harus menjawab bagaimana).

Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi padaku saat itu, semuanya seperti teror yang tak bisa Aku bedakan sama sekali. Semuanya sangat mirip dan sama persis dengan hal nyata.

Aku masuk ke kamar itu, duduk di samping Naya seraya berpikir tentang yang baru saja terjadi. Sangat aneh kalau itu bukan sebuah pertanda yang diberikan.

Pukul 01.15 PM, Abah kembali menelepon dan mengatakan hal yang sama seperti apa yang dia katakan sebelumnya. Dan hal itu terulang berkali kali sampai pukul 04.20 PM

(suara bel berbunyi kembali).

(Aku berjalan kembali ke lantai satu untuk melihat).

"Abah. Bunda." "Ini beneran Abah sama Bunda kan?"

"iya lah. emang ada yang lain ya?" ucap Bunda.

"enggak Bun. Tadi cuman ada yang aneh aja."

"Aneh gimana?" saut Abah.

TRY TO COME BACK HOME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang