"Ketika waktu tidak lagi berpihak pada kita."
Mereka yang dipisahkan oleh jarak selama bertahun - tahun, membuat salah satu diantara mereka lupa akan janjinya sendiri. Dan akhirnya setelah sekian lama, mereka bertemu kembali.
Mencoba mengulangi sem...
Mari pergi untuk menemukan bahagia ditemani oleh angin sakal (探しに出かけよう 向かい風に押されても)
Langkah demi langkah dilanda sepi, tanpa bisa menatap wajahnya (1歩ずつ your own pace 君らしく face to face)
Dengan jarak yang jauh, dalam waktu yang lama. Ayo bertahan (Long slow distance 歩いて行こう)
Percayalah setiap hari akan menjadi lebih baik (信じて better day)
-Long Slow Distance - NCT 127-
••••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
••••
Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya..
Menahan rasa ingin jumpa...
Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang...
Melepas semua kerinduan yang terpendam..
Seorang lelaki tampan dengan rahang tegas, hidung bangir dan bibir yang merah alami. Rambut kecoklatanya yang ditata dengan rapi, kulit putihnya yang terkesan pucat yang begitu menjadi daya tarik sendiri untuknya. Wajah lelaki itu sama sekali tidak berubah sejak beberapa tahun yang lalu, walapun usinya bertambah.
Wajahnya tetap tampan, namun kesan menggemaskan semakin melekat padanya walaupun usianya kini telah menginjak dua puluh dua tahun.
Mata indahnya sejak tadi terpejam erat, bibirnya tidak berhenti melantunkan lirik demi lirik lagu yang sedang dinyanyikannya dengan penuh penghayatan. Diiringi oleh suara piano yang di mainkan oleh sahabatnya, lelaki itu bernyanyi seolah mengungkapkan isi hatinya yang selalu tertahan.
Alvian Regananta namanya, lelaki manja itu kini sudah tubuh dewasa seiring berjalannya waktu. Banyak perubahan yang terjadi pada hidupnya setelah kejadian itu, hidupnya menjadi lebih baik dan terasa lebih bebas. Hari - harinya di isi oleh keceriaan, dan kini senyuman terlihat lebih sering tercetak di wajahnya.
Jangan katakan cinta...
Menambah beban rasa...
Sudah simpan saja sedih mu itu Ku akan datang oh...
Begitulah penggalan lirik terakhir yang dilantunkan oleh Alvian, matanya yang semula terpejam untuk menghayati lagu kini perlahan mulai terbuka saat tepuk tagan penonton mulai terdegar. Lelaki itu tersenyum, melihat orang - orang yang merasa puas dengan lagu yang di bawakannya malam ini.
