Kesadaran Asia

3.2K 296 12
                                    

Seolah-olah Asia mengalami mimpi buruk secara beruntun dari kemarin. Mimpi buruk yang paling menakutkan, Asia merasa jantungnya berhenti berdetak saat mendengar kabar itu.

Pantas tadi pagi Benua amat bahagia. Asia pikir kenapa? Ternyata, Benua ada niat mengungkapkan perasaannya untuk Raya. Jadi, perasaannya selama ini memang sia-sia.

"Asia, kamu nggak apa-apa?" tanya Anne memastikan.

Asia mengangguk dengan tatapan kosong mengarah kedepan.

Di saat semuanya pergi menonton acara pernyataan cinta Benua untuk Raya, di situlah Asia terdiam di dalam kelas berdua dengan Anne.

"Mau mastiin?" tanya Anne lagi.

Asia tersenyum kecut. Untuk apa memastikan sesuatu yang sudah pasti terjadi.

Ah, lagi pula Asia sudah berjanji untuk menjadi sahabat yang baik saja.

"Untuk apa? Kalau itu mau Benua, aku turut bahagia. Ck! ternyata aku kalah sama yang goodlooking," kata Asia di akhiri dengan tawa kecilnya.

Anne tau, Asia berbohong. Matanya mencarkan kesedihan yang teramat dalam.

Lihat saja Benua, Anne yakin kamu akan menyesal di kemudian hari.

"Benua akan menyesal," ucap Anne bersungguh-sungguh.

Tangan cewek itu terkepal kuat. Siapa yang tega melihat teman baiknya terluka hanya karena cowok brengsek tidak tau untung seperti Benua.

"Kalau tidak menyesal, gimana?" tanya Asia masih menatap ke depan.

"Buat dia menyesal. Benua itu buta, buta karena cinta.. mentang-mentang body Raya lebih bohay!" jawab Anne kesal.

Asia hanya mampu terkekeh. Sangat lucu, menyadari dirinya yang tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan Raya yang cantik, body bohay dan primadona sekolah.

"Mau main ke taman nanti?" ajak Asia.

Sudah lama sekali Asia dan Anne tidak keluar bersama. Dia terlalu sibuk mengejar cinta Benua. Hitung-hitung melupakan kejadian hari ini.

"Oke! seru nih, kita udah lama nggak main bareng." Anne amat senang, setidaknya Asia mau berusaha melupakan Benua.

Mereka sibuk mengobrol sampai datang beberapa siswa-siswi yang sempat menonton kejadian romantis di parkiran tadi.

"Eh, Benua cocok banget sama Raya."

"Couple terbaik nih. Most wanted and primadona sekolah."

"Gue iri sama mereka berdua."

Banyak kalimat-kalimat lain yang memuji ke romantisan mereka, tanpa memperdulikan hati Asia yang remuk.

"Alah! romantis apanya. Nembak kok di parkiran, nggak elit." Suara sindiran Anne seketika membungkam mulut mereka semua.

Sial sekali. Guru yang mengajar mereka di jam pertama sedang izin, otomatis mereka masuk di jam kedua. Menyebalkan. Lihatlah, Benua dan Raya datang sambil bergandengan tangan. Senyuman keduanya amat bahagia.

"Cieee.."

Serempak teriakan teman sekelas mereka memenuhi indra pendengaran Asia. Sumpah, sumpeknya luar biasa.

"Diam!" bentak Anne.

Pertama kali Anne bersikap tegas seperti ini dan tidak akan ada yang berani melawan, karena ayah Alex dan Anne pemilik sekolah.

"Kalau mau ribut, kalian bisa keluar!" tegas Anne lagi sambil menunjuk pintu kelas mereka.

Alex sebenarnya memperhatikan dari jauh, malas mengurus dan turun tangan kecuali adik angkatnya dalam masalah.

BENUA ASIA (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang