"Owh, pangeran heeseung ada apa?" Aku melihat cairan bening yang membasahi pipi Professor.
Aku melihat Professor Yang mencoba menghapus air yang keluar dari matanya.
Terlihat dia membawa beberapa buku, dan catatannya.
"Aku kesini hanya untuk menanyakan sesuatu tentang manusia" Professor Yang menarik ku ke sebuah rak buku.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Professor Yang menarik salah satu buku, dan terbukalah rak buku di dalamnya ada sebuah ruangan rahasia milik Professor Yang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Wah, aku baru tau ada ruangan seperti ini di istana" Ucapku, Professor Yang menyuruhku untuk duduk di kursi.
"Jadi pangeran apa yang ingin kamu tau tentang manusia?" Tanya Professor Yang.
"Aku tau ini melanggar aturan, tapi aku menyembunyikan seorang manusia di rumah pohon ku" Ucapku, Professor Yang terkejut lalu menatapku.
"Pasti kau punya alasan untuk itu bukan?" Tanya Professor Yang.
"Tentu saja, di hari aku memasukannya ke dalam sel tahanan dia berbicara tentang perasaan dan kebahagiaan, awalnya aku tak percaya namun jika dipikir-pikir semua ucapannya benar, aku tak bisa merasakan apa yang dimaksud dengan kebahagiaan itu" Professor Yang memberikanku catatannya.
"Baca ini, dan ceritakan padaku besok apa yang kamu rasakan setelah membaca buku ini, oh iya pangeran heeseung tempat ini adalah rahasia kecil diantara kita berdua, jika kau berjanji untuk menjaga rahasia ruangan ini akan ku jamin rahasia mu aman padaku" Kata Professor Yang, aku berterimakasih lalu keluar dari sana.
Aku berjalan keluar perpustakaan, dan menyembunyikan catatan itu dibalik jubah ku.
"Hyung! Mau kemana?" Tanya niki yang berlari kearahku.
"Owh, pergi ke hutan" Kataku, niki menatapku aneh.
"Hutan? Kemarin juga Hyung tidur di hutan?" Tanya niki.
"Iya bisa dibilang begitu, aku hanya bosan tidur di kamar" Ucapku, niki hanya mengangguk, dan aku pergi ke hutan dan dengan cepat masuk ke dalam rumah pohon.
"Gadis manusia! Bukan maksud ku (y/n)!" Panggil ku, (y/n) berlari sambil mengendong hewan berbulu di tangannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ya! Siapa yang mengizinkan untuk membawa mahluk semacam itu disini" Kataku, (y/n) malah semakin mendekatkan hewan itu ke wajahku.
"Ya! (Y/n)" (Y/n) menjauhkan hewan itu dari wajahku.
"Hewan ini terluka tadi jadi aku membawanya kesini" Kata (y/n).
"Mengapa?" Tanyaku.
aku tak mengerti mengapa dia harus menyelamatkan mahluk lain, mungkin saja ia ada di keadaan yang lebih membahayakan, di hutan sendirian mungkin saja ia sudah dimakan oleh orc atau mahluk liar berbahaya di hutan ini. Dia hanya beruntung tak ada mahluk-mahluk liar yang menyerangnya saat menyelamatkan mahluk berbulu yang sekarang ada ditangannya.
"Kau tau aku punya perasaan, bagaimana mungkin aku membiarkan mahluk kecil ini terluka, gini aja bayangkan kalo kamu terluka parah, gak ada yang ngebatuin kamu, kamu bakal apa?" Tanyanya, aku hanya tersenyum.
"Para vampire bisa menyembuhkan dirinya sendiri" Ucapku.
"Benar juga, kalau begitu apa kau pernah merasa kesepian?" Aku terkejut dengan pertanyaanya.
Walau memiliki 6 saudara, aku tak pernah merasa kalo kami benar-benar memiliki sebuah hubungan, mungkin dalam suatu situasi kami tak akan segan-segan membunuh satu sama lain.
"Tidak" Ucapku, dia tersenyum lalu mendekat, dan dia memelukku.
"Kau berbohong mr. Vampire, hari ini kau tak akan kesepian, aku akan menjadi temanmu namun kamu harus berjanji tidak menjadikan ku makan malammu" Kata (y/n) lalu melepaskan pelukannya.
Apa ini jantung ku berdegup 2 kali lebih cepat lagi.
Ia tersenyum lalu membawa mahluk berbulu itu bersamanya.
Aku belajar hari ini, dia adalah jenis manusia yang aneh yang rela mati demi menyelamatkan mahluk lain,dia juga bisa membuat suasana hati lebih baik hanya dengan sebuah pelukan, namun itu membuat ku lebih tertarik dengan hal-hal yang berbau manusia, khususnya pada gadis manusia yang ada di depanku sekarang.
Dia membuatku seketika melupakan apa yang para manusia lakukan pada eomma.
"Aku harap kali ini, keputusanku benar" Ucap heeseung dalam hatinya.
Author POV
Sebenarnya apa yang dia lakukan pada vampire muda yang memiliki hati yang dingin ini, yang sepanjang hidupnya telah membunuh manusia yang tak terhitung jumlahnya, namun kali ini begitu berbeda, ia bertemu manusia yang bisa membuatnya merasakan kehangatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
"Price tag above the cold heart Peeled off with an unfamiliar warmth"