"Selamat ulang tahun, sayang." Mozella mencium kening Dandelion.
"Terimakasih, ma." Dandelion tersenyum.
Perempuan cantik dengan rambut blonde serta pipi kemerahan alami itu mengeluarkan sebuah kotak dari tote bag.
"For my little boy." Mozella memberikan kotak tersebut kepada Dandelion.
"What's this?" tanya Dandelion.
"Just open it. Papa sama Mama yang pilihin, maaf Papa gak bisa nemenin Lion karena subuh tadi udah berangkat ke Jerman ." Mozella memberi pengertian agar Lion paham.
Lion tersenyum. "Gak apa-apa, ma. Terimakasih untuk Mama dan Papa." setelahnya Lion membuka kotak tersebut.
"Jam tangannya bagus," puji Dandelion.
"Syukurlah kalau kamu suka. Mama pamit mau nemenin Papa ke jerman ya, Lion baik-baik sama bibi dan kak Vi, jangan berantem." Mozella membelai rambut Dandelion.
Mata Dandelion berkaca-kaca. "Mama mau pergi lagi? Apa Lion boleh ikut?" pintanya.
"Maaf, sayang. Mama disana buat bantu Papa ngurus pekerjaannya, takutnya nanti Lion malah gak keurus karena Mama Papa yang terlalu sibuk." Mozella menatap sendu putranya. Sebenarnya dia juga tak rela meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil, namun mau bagaimana lagi. Lagipula dia percaya dengan pengurus yang ia kerjakan.
----
"Den bagus kenapa sedih gitu?" Bibi menghampiri Lion dan duduk disebelahnya.
"Mama Papa jahat! Ini ulang tahun Lion tapi mereka malah ninggalin Lion." Lion tertunduk lesu.
"Husst, tidak boleh begitu. Bibi kan sudah bilang kalau kita harus bisa saling menghargai dan menghormati sesama apalagi dengan orang tua. Mama dan Papa juga terpaksa ninggalin den bagus, tapi yang penting mereka gak lupain ulang tahun den bagus meski mereka sibuk kan? Itu artinya mereka sayang sama den bagus," tutur Bibi lembut.
"Lion paham, bi. Lion mau nangis."
Bibi tersenyum. "Yowes sini nangis di pangkuan bibi. Anak tangguh kesayangan harus lebih kuat lagi, kalau lelah Yo gak apa-apa nangis, wajar."
"Loh kok nangis? Di hari ulang tahunnya my prince harus full senyum dong, gak boleh nangis." Viola datang membawa sekotak donat.
Lion mengusap air matanya.
"Kak Vi," panggilnya.
Viola memeluk dan mengecup kening adik kesayangannya.
"Nih kakak bawain donat buat kamu." Viola memberikan sekotak donat untuk Lion.
"Yeyy!! Makasih kakak, Lion sayang Kak Vi. Kalau ada yang jahatin kak Vi, bilang aja ke Lion, bakalan Lion tendang sampe ke Madagaskar," ucap Lion menggebu-gebu.
Viola terkikik geli mendengarnya.
"I trust you, my little Lion."
YOU ARE READING
Dandelion
RomanceBunga Dandelion terlihat indah, memikat, dan terkesan hangat. kata "terlihat" bukankah menunjukkan bagian luarnya saja? "Don't judge a book by its cover," ingat kata-kata legend ini? mungkin itulah yang cocok menggambarkan sosok Dandelion yang selal...
