09 - Check Up

33.3K 2.5K 201
                                    

Tok.. Tok.. Tok..

Luna mengetuk pintu ruang kerja milik Raka. Usia kandungannya sudah hampir 2 bulan, tapi Raka belum pernah sekali pun mengantarkannya check up kandungan. Jangankan check up, dibelikan susu hamil saja tidak pernah.

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk!" Suara Raka terdengar dari dalam ruang kerja.

"Ada apa?" Tanya Raka yang tak mengalihkan pandangannya dari setumpuk kertas di hadapannya.

"M-mas.." Ucap Luna terbata - bata.

"Ngomong yang jelas!" Ucap Raka masih dalam keadaan yang sama.

"B-besok bisa anterin a-ara cek kandungan??" Tanya Luna hati - hati.

"Gak bisa." Ucap Raka datar.

"T-tapi m-mas.." Ucap Luna.

"Sayangggggg!!!" Suara teriakan Aira terdengar dari luar.

Ceklek!

"Loh ada kamu ra?? Ngapain?" Tanya Aira berjalan menuju Raka.

"Gak usah dipikirin." Ucap Raka.

"Ada apa hm??" Tanya Raka lembut pada Aira.

"Besok waktunya kita cek dedek bayi, papa!!! Papa ga sibuk kan??" Tanya Aira mengikuti suara anak kecil.

"Oh iya?? Besok kamu mau di cek sama dokter ya??" Tanya Raka menghadap perut sang istri.

"Bisa kan ka??" Tanya Aira.

"Bisa sayangg, apapun demi kamu dan anak kita." Ucap Raka tersenyum.

Hati Luna mencelos begitu saja. Anaknya benar - benar tidak dianggap disini. Tak apa, untuk saat ini ia akan bersabar. Luna menahan untuk tidak menitihkan air matanya, lalu secepat mungkin pamit keluar.

"M-mas, M-mba, Ara ke kamar dulu.." Ucap Ara.

"Hmm.." Deheman dari Raka.

——

Tadi pagi, Luna menghubungi Arga. Ia meminta Arga untuk menemaninya cek kandungan, syukurlah Arga tak sibuk.

"Nyonya Dirgantara!" Ucap perawat memanggil Luna untuk masuk keruang Dokter.

Raka dan Aira yang juga ada di ruang tunggu yang sama pun langsung mengedarkan pandangannya. Perasaan mereka baru datang? Cepat sekali jika disuruh masuk ke dalam, pikir Raka.

Raka dan Aira tak tahu tentang Luna yang datang ke dokter kandungan bersama Arga. Maka dari itu, mereka kebingungan saat nama belakang Raka disebutkan.

Raka menjatuhkan pandangannya pada Luna yang duduk sendirian di bangku rumah sakit. Lancang sekali Luna memakai nama Dirgantara untuk mendaftar rumah sakit.

"Sekali lagi, kepada Nyonya Arabelle Arga Dirgantara untuk masuk ke dalam Poli kandungan." Ucap perawat melalui pengeras suara.

Tak lama Raka memperhatikan Luna yang berdiri dari duduknya dan dihampiri oleh adiknya. Arga? Ngapain anak itu disini? Dan apa tadi? Arabelle Arga Dirgantara?

Raka dan Aira melihatnya! Luna tengah dituntun jalan oleh Arga! Dan apa - apaan ini?

Kedua rahang Raka mengeras. Bagaimana bisa Arga yang menemani istrinya cek kandungan? Apa mereka sedang bermain api di belakang Raka? Pikiran itu mendadak muncul dipikiran Raka. Padahal, dari awal ia sama sekali tak perduli mengenai Luna dan janin yang dikandung.

Lalu sekarang? Aneh rasanya bila Arga yang mendampingi wanita itu.

Raka masih memperhatikan pintu dokter yang tertutup. Setelah 15 menit, barulah pintu itu terbuka dan menampilkan raut wajah bahagia milik Luna.

LUKA | Antara Luna dan Raka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang