BAB 35 - RUNTUHNYA SEBUAH HATI

27.9K 2.9K 501
                                    

Tarik nafas dulu ya sebelum baca xoxo, sebelum baca ayok vote dulu ya peps!❣💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tarik nafas dulu ya sebelum baca xoxo, sebelum baca ayok vote dulu ya peps!❣💫

Tandai typo atau salah kalimat lainnya nanti aku langsung revisi🤓

Semoga suka sama part ini💜

- Happy Reading -

35. Runtuhnya Sebuah Hati.

SESUAI dengan apa yang Jasmin kirimkan pesan kepada Samudera di rooftop tadi malam ini adalah acara makan bersama antara keluarga Samudera dengan Jasmin. Mommy Jasmin sengaja mengundang keluarga Samudera untuk makan malam bersama, salah satunya adalah untuk mempererat tali silatuhrahmi apalagi Hanna akhir-akhir ini sibuk bekerja dan baru memutuskan untuk menemani Jasmin saja dirumahnya agar anak perempuan satu-satunya itu tidak merasa kesepian. Hanna juga ingin berterimakasih kepada Samudera secara langsung karena cowok itu telah menjaga anak gadisnya selama ia tidak ada dirumah.

Nyatanya cara 'menjaga' cowok itu melibatkan hati.

Jasmin sedari pulang sekolah hanya berdiam diri di kamarnya. Beberapa kali Lion mengetuk pintu Adiknya itu tetapi Jasmin hanya meminta tolong kepada Abangnya agar tidak mengganggunya terlebih dahulu untuk saat ini. Yang dilakukan Jasmin di dalam kamar ialah menangis sambil memeluk boneka teddy bear kesayangannya. Sesak sekali. Tak terhitung sudah berapa lama Jasmin menangis sampai akhirnya dada kirinya sakit dan gadis itu beranjak mendekati nakas yang ada di sebelahnya memgambil sebuah obat disana, Jasmin kemudian dengan cepat meminumnya sambil menekan beberapa kali dada kirinya.

Sakit sekali rasanya ...

Dengan mata memejam menahan sakit Jasmin mendengar kembali ketukan dari luar. Gadis itu mencoba bangkit berdiri sembari menarik nafasnya. Diam-diam tangannya mengepal menahan sakit yang menerpa dadanya.

"Sayang? Kamu udah makan?" Itu suara Mommy-nya. Jasmin segera merapikan penampilannya yang berantakan tadi sehabis menangis. Gadis itu merapikannya sebisa mungkin agar Mommy tidak curiga padanya.

Setelah pintu putih dibuka oleh Jasmin. Hanna langsung menangkup pipi anaknya itu. Menatapnya dengan khawatir. "Sayang? Kamu ga apa-apa? Kamu habis nangis? Muka kamu pucet banget, Mommy khawatir." Deretan pertanyaan itu terdengar di telinga Jasmin. Gadis itu tersenyum dan memegang tangan Mommy yang masih berada di pipinya.

"I am fine Mom. Aku belum makan makanya muka aku pucet kayak gini," ucap Jasmin menenangkan Mommy-nya. Jasmin tidak mau Mommy-nya itu sampai khawatir berlebihan dan berakhir ruang pergerakan Jasmin di batasi lagi. Ia tidak mau lagi seluruh anggota keluarganya kembali protektif padanya.

SAMUDERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang