4.

296K 30.5K 2K
                                    

_ _ _

part 4 : Name
_ _ _

"Nama lo siapa? "

"Eum, Kanaya Aqish. Panggilnya Naya aja kak"

"Oh, gue Alvares Adiyaksa" Cowo itu menyesap jus jeruknya santai. Ia menatap Naya yang masih sibuk memakan bakso nya.

Mereka berdua duduk berdampingan dikantin. Arga dan Gio telah pulang terlebih dahulu. Tadi, tiba tiba ada pengumuman pulang pagi karna ada rapat mendadak para guru.

Alhasil banyak siswa yang berbondong bondong meninggalkan sekolah.

Alvares masih nyaman diposisinya. Memperhatikan gerak gerik Naya dengan jeli. Sepertinya mainan Alvares kali ini akan sangat menarik.

"Pelan pelan, lo makannya kaya kucing jalanan dikasi ikan. Lahap banget" Cibir Alvares.

"Iya kak, maaf. Tadi pagi aku belum sempat sarapan. Jadi lahap banget makannya"

"Gila lo? Jam segini belum sarapan? Kena mag, mampus! "

"Aku emang udah punya mag"

Alvares melotot. Nyari mati sekali gadis ini. Untung dia adalah cowo yang baik hati. Mau membelikan Naya makanan.

"Untung gue beliin bakso, coba kalo lo sama sekali belum makan apa apa. Terus mag lo kabuh. Ya kalo pingsan sih mending. Gimana kalo mati? Ga sudi gue ngurusin! "

Naya menatap Alvares cengo. Orang ini kalo ngomong pedes banget. Gumamnya dalam hati.

"Ga sampai mati kak, aku tadi juga udah beli roti kok" Sahut Naya disela sela kunyahan baksonya.

"Ya siapa tau? Tiba tiba lo mati waktu sama gue "

_ _ _

Keesokan harinya,

Pagi pagi sekali, Naya segera memasak. Hari ini ia akan membawa bekal. Selain untuk menghindari mag nya kambuh. Ia juga mau berhemat.

Sebentar lagi Naya akan mencari pekerjaan. Apa saja asalkan masih sewajarnya. Dan tidak mempengaruhi waktu belajar.

"Oke udah mateng! " Ujar Naya girang.

Selesai menyiapkan bekal. Ia bergegas bersiap berangkat sekolah. Masih pagi sekali. Pasti banyak angkot yang melintas. Naya dapat berangkat sekolah dengan tenang.

Tapi, sepertinya Naya harus menarik ketenangannya tadi. Gadis itu menghela nafas lelah.

Kenapa lagi Alvares berada didepan kost nya?

Dan, siapa pula yang memberinya alamat kost. Setahu Naya, ia tak pernah memberi tahu siapa pun alamat kostnya.

Mengusir fikiran negatif, Naya berjalan menuju tempat Alvares sekarang. Cowo itu tampak kesal. Mungkin karena terlalu lama menunggu Naya keluar.

"Jalannya cepet dong! Lama banget kaya siput ngesot! Cape nih nungguin dari tadi! "

Naya berdiri tegang disamping motor Alvares. Percayalah, tidak sedang marah saja wajah Alvares terlihat garang. Apalagi kalo sedang marah seperti sekarang.

SAY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang