"Hen... Hentikan. " Wajah fransisca kelihatan memucat.

Bagaimana sahabatku? Apakah ini telah melebihi ekspektasi mu?

Dengan kedua telapak tangannya yang basah oleh air mata. Selina meraih kedua tangan sahabatnya.

"Fransisca, bagaimana kau dapat menghina ibuku seperti itu? Bagaimanapun juga, ibu adalah satu-satunya orang tua yang menyayangiku. Kupikir fransisca mengerti aku.... Kupikir.... Ukh" Selina yang tidak dapat menyelesaikan perkataannya itu kembali menangis dengan sedih.

Apakah aku telah menangis terlalu lama? Sayang sekali jika riasan yang bagus ini terhapus dengan air mata, aku harus segera menyelesaikan babak pertama panggung ini.

"Selina, jangan menangis seperti itu. Lihatlah, para bangsawan lain sekarang sedang menyalahkan ku! Hentikan tangisan itu selina, kau bisa melakukannya bukan? Huh? " Tangan dingin fransisca bergetar hebat karena menahan amarahnya.

Tentu saja selina telah merasakannya, tangan yang dipegangnya itu terasa dingin, wajah sahabatnya itu terlihat mengeras karena mencoba menahan amarahnya, tetapi topeng lugunya masih tetap terpasang dengan rapi. Lihatlah ini, tangan rubah ini telah bergetar seperti ini. Betapa menariknya pemandangan ini....

Sekarang saatnya untuk memberikan sedikit pelajaran kepadanya.

Wajah selina yang menangis itu menjadi dingin, matanya memandang fransisca dengan tajam. Mata selina yang terlihat hangat itu berubah dengan cepat menjadi mata predator yang menatap mangsanya.

Bulu kuduk fransisca bergidik, seakan melihat ilusi yang menakutkan diwajah sahabatnya itu. Sekilas dia seperti melihat selina tersenyum sinis.

" Lady fransisca, hari ini aku sangat kecewa padamu. Kuharap lady tidak mendekatiku lagi. " Dengan suara datarnya selina meremas pelan tangan fransisca, kemudian dia melepaskan tangannya.

"Se.. Selina? "Fransisca menatap wajah selina dengan bingung. Apa dia salah dengar barusan?

" Sebelum kau minta maaf padaku dengan formal, kuharap kita tidak berhubungan lagi. " Selina menekankan perkataannya, seakan mengancam lawannya.

Mata merah yang berlinang air mata itu sekarang telah mengering, selina memalingkan wajahnya dari sahabatnya itu dan berjalan pergi meninggalkannya.

Para bangsawan terus berbisik mengenai tindakan fransisca yang jahat kepada selina, ballroom itu terdengar semakin berisik dengan percakapan para bangsawan. Fransisca berdiri mematung sambil memikirkan kembali hal yang baru terjadi kepadanya, semua itu terlalu aneh sehingga membuatnya tidak dapat berpikir jernih.

******************************************

Setelah terbebas dari teman menjijikan nya itu, selina berjalan menerusuri ballroom istana sambil mencari mangsa utamanya. Dengan mengangkat wajahnya dengan percaya diri, selina berjalan elegan melewati para pria bangsawan yang menatapnya dengan kagum. Mata mereka terlihat haus, selina mendecakkan lidahnya sambil mengangkat sebelah sudut bibirnya keatas.

"Sungguh mudah ditebak. "

Nafsu untuk menguasainya, nafsu untuk memilikinya, tatapan haus itu terus mengisi mata para bangsawan menjijikan itu. Tidak heran jika mereka merasa seperti itu, bagaimanapun juga, seorang lady yang tidak dikenal telah muncul dan menjadi perbincangan di ballroom istana. Para bangsawan pasti penasaran dengan identitasnya.

'Anak haram dari pelacur. '

Status rendahan yang menjadi halangan untuknya, selama ini ayahnya viscount moroel selalu membelikan gaun dan perhiasan mahal untuknya, selina pada kehidupan lalu berpikir bahwa itu adalah bentuk cinta ayahnya kepada dirinya. Selama ini dia selalu berpikir bahwa ayahnya sangat sibuk sehingga tidak dapat menemuinya, itu juga perkataan yang sering diucapkan  mary untuk menghiburnya.

The villainess partner in crimeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن