13

930 123 47
                                    

"Gue suka sama lo," ucap Vernon saat mereka sudah di depan kamar Vernon.

Lala mengangguk. "Tau kok," jawab Lala santai.

"Gue ngga tahan!" Vernon langsung menarik paksa Lala masuk ke kamarnya.

Lala melotot, merasakan tubuhnya tertarik kuat memasuki kamar cowok itu.

Dan pintu pun ditutup dengan keras.

Blammm!

Lala melotot, melihat ekspresi lega cowok di depannya itu.

Baru melihat, ekspresi Vernon yang lega setelah sekian lama menahan buang air.

"Napa?" tanya Vernon, melihat ekspresi tak mengenakan dari wajah Lala.

"Kenapa mesti narik gue ke kamar lo?" tanya Lala.

"Nggak sengaja," ucap Vernon jujur.

Reflek aja, soalnya Lala halangin pintu. Lala menggelengkan kepalanya.

"Dahla, sana tidur. Besok lo sekolah ngga?"

"Ijinin gue," jawab Vernon dan Lala mengangguk.

Lala pun keluar dari kamar Vernon, sedangkan Vernon memutuskan untuk mandi dan tidur siang.
He'eh hari ini mereka berdua bolos, alpa.

••

"Duit!" Lala membalikkan badannya, melihat siapa yang memanggilnya.

Matanya memincing, sedetik kemudian melotot.

"Buset!" Lala langsung berlari menghampiri orang itu.

"Kok lo kesini ukh?? Apa-apan ini? Kok seragamnya samaan?" tanya Lala bertubi-tubi.

Orang yang memanggil Lala itu Yuvi.
Sahabat Lala di sekolah lamanya.

"Pindah dong.. Ngga enak sekolah ngga ada lo," ucap Yuvi.

"Ngga mungkin! Disana 'kan ada doi, bisa-bisanya lo kesini. Pasti lo buat masalah," tuduh Lala.

Yuvi melotot. Bisa-bisanya Lala menebak dengan benar.

"Enak aja! Beneran kok, gue kangen lo. Makanya gue nyusul lo kesini," ucap Yuvi masih tetap keukeuh mengelak tuduhan Lala.

"Sekolah macam apa ini? Dua minggu lagi mau ujian sekolah, tapi masih nerima siswa pindahan??"
Lala masih tak habis pikir.

"Yang penting ada duit, semua beres," ucap Yuvi.

"Nyuap??? Lah, sultan masih suka duit juga??"

"Bodo La! Mana gue tau, gue cuma bilang mau pindah kesini trus besoknya bokap gue bilang boleh," jelas Yuvi.

"Masa--"

"Lala!"

Lala menoleh ke sumber suara, dan menaikkan sebelah alisnya. Yuvi memukul pundak Lala, heboh.

"Siapa dia Mon?? Cantik bet! Lo kenal dia?? Wahh," ucap Yuvi heboh.

Lala menepis kasar tangan Yuvi "Man Mon Man Mon! Dari pada Money, mending duit aja! Sok inggris lo."

Lala mendekati Vienna, orang yang memanggilnya dan diikuti Yuvi.

"Masih hidup lo??"

Plakk

MONEY GIRL [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang