4. Mencuri Perhatian

Mulai dari awal
                                    

(Meja Kantin)

"Duduk disini, gue pesan makanan dulu," ucap Dilo dan meninggalkan Devon yang masih kesal.

Devon melihat sekeliling dan matanya terpaku pada satu objek.

"Itu perempuan tadi?" gumam Devon pelan.

"Manis banget tatapannya gila." Kata itu terpatri lagi tanpa sengaja Devon ucapkan.

"Hey, lo liat apa? Gitu amat natapnya," tanya Dilo tiba tiba datang mengagetkan Devon yang sedang melamun.

"Ck! Mana makanannya?"

"Bentar lagi diantar juga ah! Gak sabaran amat." "Lagi liat apa sih?" sambung Dilo.

"Lo liat perempuan yang di meja itu gak?" tunjuk Devon pada meja Glasta.

"Yang mana? Kan ada empat."

"Itu yang lagi main hp," sambung Devon.

"Ohh, Glory. Kenapa emang?"

Devon menimbang-nimbang mau menceritakan kejadian tadi pagi pada Dilo atau tidak.

Makanan datang diwaktu yang tepat, membuat Dilo tidak membahas lagi topik tadi dan fokus pada makanan yang datang.

"Permisi, makanannya ibu taruh disini ya," seorang wanita paruh baya menghampiri meja Dilo dan Devon dengan membawa nampan makanan.

Devon dan Dilo tersenyum manis. Membuat, siapa saja luluh.
"Terimakasih ya Bu Maria."

Bu Maria menjadi salting melihat Devon dan pergi.

"Lihat Dev, ini m makanan terlezat disekolah ini, lo harus nyobain karena ini yang paling spesial" ucap Dilo.

"Lo lebay ih!" Devon terkekeh dan menikmati makanannya sambil sesekali mencuri pandangan pada Glory.

Kring!!!!
Bel masuk sudah berbunyi.

Devon lagi lagi menatap Glory dari jauh, namun yang ditatap tidak menyadari nya.

Glory beranjak dari duduknya dan tanpa disadari Devon juga mengikuti gerak gerik Glory.

"Heyy lo mau kemana.." tanya Dilo sambil menarik bahu Devon agar duduk lagi.

"Masuk kelas lah Dilo, udah kan makannya?"

"Sebentar gue pengen beli minuman lagi, kan nanti Jamkos santai ajaa Dev" tutur Dilo sambil berdiri memesan minuman lagi ditemani Devon.

"Lo inget gak Dev? dulu lo itu sering numpahin minuman gue?"

"Itu kan dulu, sekarang ya sekarang. Soalnya lo gampang banget dulu buat dibully," ujar Devon menahan tawanya.

"Nih mas minumannya," ujar ibu kantin.

"Makasih ya bu," ujar mereka kompak dan tersenyum ramah.

Mereka berjalan keluar kantin dan berbincang-bincang tentang masa lalu mereka.

Hingga tatapan Devon terpacu lagi dengan Glory yang berdiri didepan closet wanita.

Devon penasaran mengapa Glory terus terbengong seperti itu. Glory sudah berhasil menyita perhatian Devon penuh hari ini.

"Ngapain dia natap bunga segitunya?" Tanya Devon dalam hati.

"Glory suka bunga?" pikir Devon.

"Dev, lo denger gue cerita gak?" tanya Dilo kesal karna diacuhkan.

"Denger kok" ucap Devon mengangguk-angguk namun tatapannya tidak lepas dari Glory.

POV Devon

Aku terus memperhatikan Glory hingga mataku terpacu dengan paku yang tertancap dijendela yang terbuka.

Ohh lihatlah, dia masih asik menatap kebawah sedangkan dahinya akan tertancap paku.

"Oh Shit!!" Desahku dan berlari meninggalkan Dilo yang mengoceh bahkan berteriak

"Dev! lo mau kemana!" Teriak Dilo.

Aku berlari cepat dan

Srett!!!!

Aku berhasil meraih dahinya dari belakang.

Host....host...host...

Nafasku masih tersengal-senggal, aku mencoba menenangkan diri.

15 detik berlalu~~

Aku mengernyitkan dahi.
"Kok Glory diem aja? Gak ada panik-paniknya apa?"

Aku bingung, bertanya tanya apa yang Glory pikirkan sekarang. Aku merasakan Glory mau membalikan badan, segera ku eratkan genggamanku terhadap dahinya.

Ntah kenapa aku tidak siap melihat ekspresi nya yang sulit kumengerti, aku takut dia marah karna aku mendekapnya dari belakang. Apa lagi tadi pagi Glory bilang tidak mau berurusan denganku lagi.

"Diamlah, aku sedang menyelamatkan mu bodoh." ucapku agar Glory tidak mencurigai.

Dia hanya membeku tidak bergerak, benar kataku dia gadis aneh.

Terkadang dia sangat pemarah, namun sekarang dia meriuk seperti bunga putri malu.

"Jangan menatap kebawah lagi jika berjalan ataupun berlari. Itu berbahaya." Aku berbisik pelan ditelinganya dan berlari meninggalkan Glory.

Pov End

Dilo yang menatap kejadian tadi hanya tercengang.

"Hey, lo ngapain barusan sama Glory!" tanya Dilo karna ditarik oleh Devon.

"Ayo cepet balik kekelas," ujar Devon.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Oalah Ternyata Devon yang menolong Glory:)), siapa nih yang salting?:)

NEXT??
NEXT??
NEXT??

Brianata Ceo [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang