CHAPTER 39

3.8K 163 4
                                    

Aku memeluk Mila erat dengan niat agar dia pulang. Hujan ini terlalu deras. Aku takut dia sakit nantinya.

"Gadis bodoh.. apa kamu sampai harus sakit hanya karena untukku.. aku gak akan memaafkan diriku sendiri kalau sampai kamu sakit.. pulang Mila.."kataku sambil terus memeluknya erat.

"Aku rela.. aku rela sakit hanya agar aku bisa peluk kamu terus seperti ini.. aku sayang banget sama kamu Vin.."katanya sambil terus menangis dalam dekapanku.

Kenapa cinta kita sepertinya begitu sulit untuk dilewati? Apa salah kita sehingga kita dihukum seperti ini? Aku juga sayang sama kamu.. aku terlalu mencintaimu.. bagaimana bisa aku melihatmu sesedih ini.. aku sangat terluka ketika melihatmu terluka seperti ini..

"Jangan menangis Mila.. kumohon..jangan menangis.."kataku pelan.

"Kenapa? Kenapa aku gak boleh..? Bahkan Tuhan saja menurunkan hujan ini sebagai bukti betapa terlukanya hatiku.."balasnya.

Aku ingin waktu berhenti sekarang. Aku ingin agar aku bisa terus memeluknya erat seperti ini. Betapa aku ingin mengatakan padanya aku sangat mencintainya.

"Tolong Vin.. tolong katakan sama aku.. katakan kalau kamu masih mencintaiku.. katakan kalau kamu akan berjuang demi cinta kita.. aku mohon.. katakan ini.. aku ingin mendengar semuanya.. aku mohon.."pintanya sambil terus menangis.

"Aku.. aku.."

"Katakan Vin.. katakan..!!"teriaknya agak keras sambil mendorong tubuhku untuk melepas pelukanku darinya

Aku terdiam. Aku menatapnya tajam.

"Katakan.. katakan Vin.."teriaknya lagi

Aku langsung memeluknya erat lagi.

"Aku cinta kamu.. sangat mencintaimu.. kamu alasan aku hidup.. alasan setiap detakkan jantungku.. alasan setiap hembusan napasku.. tapi aku tidak mau menyakiti siapapun.. apalagi kakakku sendiri.."kataku

"Ilham bukanlah penghalang kita.. percayalah.. cinta kita lebih kuat dari apapun.."balasnya.

Aku hanya diam. Aku terus memeluknya erat. Seolah melepas semua kerinduanku padanya. Aku terlalu rindu padanya selama ini. Walau sekarang sedang hujan, tapi aku tetap bisa merasakan kehangatan tubuh Mila dalam dekapanku. Aku bisa merasakan semua hembusan napas Mila.

*SKIP*

Aku mengatar Mila pulang kerumahnya. Seluruh tubuh kami basah. Aku melepas jaketku dan berusaha menutupi tubuh Mila.

Prilly lari menghampiri kami.

"Astaga..! Kevin.. ini Mila kenapa bisa basah kek gini..?"tanya Prilly panik

"Prill.. gue gak apa-apa kog.."jawab Mila.

Mila terlihat menggigil kedinginan. Bagaimana mungkin tak dingin... kami tadi kehujanan cukup lama. Aku memeluknya sangat lama tadi. Dan sekarang pasti dia kedinginan.

"Gimana gak apa-apa.. loe tadi demam, Mil.. sekarang loe kehujanan lagi.. bisa makin parah loe nanti.."kata Prilly

"Hah?! Mila demam?"kagetku

Aku langsung memegang dahi Mila. Ternyata benar. Mila memang demam. Bahkan demamnya sangat tinggi sekarang.

"Mil.. kamu istirahat ya dikamar.. ayo.. aku anterin.."kataku.

"Ya.."balasnya pelan.

Aku pun mengantar Mila ke kamarnya.

Dikamar Mila,

Aku membaringkan Mila di tempat tidurnya. Prilly berjalan mendekati Mila.

"Gue ambilin kompres dulu deh.. jagain Mila bentar ya Vin.."kata Prilly

"Ya.."balasku

Prilly berjalan keluar.

Kulihat Mila telah tertidur dengan wajah yang cukup pucat.

'Maafan aku Mil.. maaf kalau aku udah buat kamu jadi sakit kek gini.. bahkan disaat kamu sakit aja.. kamu masih mau lari buat ngejar aku ditengah hujan yang deras.. cinta kamu sangat besar buat aku.. aku tau itu.. aku juga bisa rasakan cinta itu.. aku juga cinta sama kamu Mil.. cintaku untukmu juga sangat dalam.. walau aku tidak yakin takdir akan mengijinkan kita bersama lagi..'

Aku berniat pulang. Tapi tiba-tiba tangan Mila menahan tanganku sangat erat.

"Jangan pernah tinggalin aku.. kumohon.."kata Mila yang ternyata ngigau.

Aku menatapnya. Betapa terlukanya hatiku melihat dia sekarang. Luka yang kubuat dihatinya memang sangatlah dalam. Tapi aku sendiri sekarang tak tau bagaimana cara mengobati luka itu.

Aku berjalan perlahan mendekatinya.

Kucium pelan keningnya.

"Cinta selalu tau jalan pulangnya.. kalau kita jodoh.. kita pasti akan bersatu lagi.. tanpa menyakiti siapapun.."bisikku pelan ditelinganya.

TO BE CONTINUED..

Pengorbanan Cinta Kevin [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang